(Penkostrad. Senin, 24 Juni 2019). Kegiatan Festival Crossborder Skouw secara resmi ditutup setelah 3 hari menggelar acara di perbatasan Skouw Indonesia-PNG mulai tanggal 20-22 Juni 2019. Kegiatan penutupanpun disemarakkan oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH Kostrad, Skouw, Jayapura, (23/06).

Disampaikan oleh Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) bahwa penutupan kegiatan Festival Crossborder Skouw 2019 ditutup oleh Deputi Pemasaran I Kementrian Pariwisata Republik Indonesia Ibu Rizki Handayani.

Sesampainya di perbatasan Skouw, Ibu Rizki Handayani langsung disambut oleh tarian adat Papua dan penganugerahaan sebagai bagian dari Papua oleh Bapak Yan Numberi selaku Kepala Administrator PLBN Skouw.

“Drumband Jayadaka Dirgahayu Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Kostrad pun ikut memeriahkan penyambutan selamat datang kepada Ibu Rizki Handayani,” jelas Mayor Inf Erwin.

Dalam amanatnya, Ibu Rizki Handayani mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan Festival Crossborder yang berjalan lancar dan meriah.

“Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini selama 3 hari saya ucapkan terima kasih, terutama Satgas Yonif PR 328/DGH Kostrad sebagai pasukan pengamanan perbatasan, kami juga mengharapkan semoga kedepannya dapat meningkatkan sektor pariwisata Papua khususnya di perbatasan Skouw,” tuturnya.

Penghargaanpun diberikan kepada Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Kostrad yang sudah berhasil menjalankan tugasnya dalam mengamankan wilayah perbatasan RI-PNG sehingga wilayah perbatasan Skouw hingga kini aman dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun asing setiap harinya.

”Kami ucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan atas dukungan dan tugas serta tanggung jawab Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Kostrad yang telah mengamankan dan menjaga wilayah perbatasan menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat,” pungkasnya.

Ucapan terimakasih diungkapkan salah satu warga, karena berkat Bapak TNI masyarakat kini menjadi ingin tau lebih banyak tentang bercocok tanam sehingga warga berharap kedepan bisa memanen hasil sayuran sendiri tanpa harus membeli.