Jakarta. Dalam meningkatkan kemampuan prajurit dalam Taktik Pertempuran Jarak Dekat, Brigif Raider 13 Kostrad gelar latihan simulasi pembebasan tawanan di Kantor Pemda Tasikmalaya. Minggu (7/3/2021).

Kegiatan program latihan Angkatan Darat yang rutin dilaksanakan setiap tahun dengan materi Raid bagian dari latihan Pertempuran Jarak Dekat atau yang biasa disebut PJD. Latihan yang dipimpin oleh Kapten Inf Brama Kasi-1/Intel Brigif Raider 13  Kostrad selaku Komandan latihan PJD dengan pasukan 75 orang dan pelatih 35 orang selama 14 hari.

Latihan PJD ini merupakan latihan yang mengutamakan kecepatan, senyap dalam bergerak dan tepat meraih sasaran sesuai dengan semoyan Raider pasalnya latihan ini wajib dimiliki satuan tempur khususnya yang telah berkualifikasi Raider untuk meningkatkan kemampuan prajuritnya. Dalam tahap pengakhiran latihan ini bekerjasama dengan Pemda Tasikmalaya untuk mengaplikasikan pembebasan sandra atau yang biasa disebut (Baswan/pembebasan tawanan).

Dalam simulasi baswan ini pihak penyelenggara latihan menunjuk Plt Kepala bagian organisasi Doni, S.STP,. M.Si, untuk menjadi sandra di ruang rapat gedung Pemda Tasikmalaya. Sekenario yang berjalan lancar dan apik ini membuat Plt kepala bagian organisasi Doni , S.STP,. M.Si seolah tak percaya dan menerangkan bahwa dia kagum dan masih tak percaya dengan latihan ini. Dalam waktu kurang dari lima menit saya sebagai sandra dapat diselamatkan prajurit dan prajurit mampu melumpuhkan musuh yang menyandra saya.

“Luar biasa pengalaman bagi saya untuk pertama kalinya sebagai sandra dalam latihan ini, jujur jantung saya bedebar karna harus mendengarkan tembakan dalam latihan simulasi ini,” ungkapnya.

Kapten Inf Brama selaku Komandan latihan juga merasa cukup bangga dengan prajurit yang mampu melaksanakan perintah operasi yang saya berikan dalam latihan simulasi pembebasan tawanan ini, saya lihat gerakan sudah bagus dan unsur komandan tim mampu bekerja mengendalikan anggota untuk tampil bagus, memang dalam sebuah latihan ada beberapa yang harus ditingkatkan tapi bagi kami tidak masalah karena semangat dari rekan prajurit mampu menutupi kekurangan tersebut.

“Saya harap ini menjadi bekal prajurit untuk ditingkatkan lagi di satuannya masing-masing,” ungkap pria lulusan Akmil 2009. (Penkostrad).