(Penkostrad. Rabu 1 Februari 2017). Kesulitan air merupakan suatu kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat di perbatasan RI-RDTL terutama pada musim kemarau, hal ini disebabkan salah satunya karena pola sistem bertani masyarakat yang masih menggunakan sistem bakar hutan, kebiasaan tersebut berdampak pada terjadinya kerusakan hutan sebagai tempat resapan air dikala musim hujan, sehingga pada musim kemarau mengakibatkan terjadinya kesulitan air, tidak jarang harus berjalan berkilo – kilo meter untuk mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Melihat kendala ini, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif R 321/GT bekerja sama dengan Dinas Kehutanan selalu berupaya untuk melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat hutan dimana hutan harus dijaga kelestariannya dan sistem bertani dengan pola bakar hutan yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah hal yang salah karena dapat merusak ekosistem tanaman yang ada di hutan sehingga dampaknya dapat kita rasakan pada saat musim kemarau kita menghadapi kesulitan air.

Dari permasalahan  tersebut maka, Satgas Yonif R 321/GT  bekerja sama dengan Perhutani melaksanakan  program penghijauan sebanyak 12.000 pohon yang terdiri dari pohon trembesi dan pohon tanjung yang disebar ke seluruh pos jajaran Satgas Pamtas   RI-RDTL Yonif R 321/GT Kostrad Wilayah Sektor Barat. Namun demikian Serka Asep Nana yang menjabat Komandan Pos (Danpos) Imbate mengatakan “Tidak hanya sekedar melaksanakan penghijauan saja tetapi perlu adanya kesadaran untuk merawat dan menjaga kelestariannya”.

Untuk merealisasikan tersebut Serka Asep Nana melaksanakan koordinasi dengan kepala sekolah SD dan SLTP Letenaek yang berada di wilayah binaan Pos Imbate untuk melaksanakan sosialisasi penghijauan usia dini. Karena hal ini sangat penting dimulai dari usia dini diberi pengetahuan tentang bagaimana pentingnya kelestarian hutan, cara menanam pohon yang baik dan benar sehingga kedepannya anak cucu kita tidak akan menghadapi kesulitan air pada musim kemarau.

Bapak Barnamas selaku kepala sekolah SDN Letenaek dan Bapak Famus selaku Kepala Sekolah SLTP Letenaek mengatakan “Bahwa sosialisasi penghijauan pada usia dini memang sangat penting agar anak-anak tahu bagaimana menanam pohon yang benar dan menjaga kelestarian hutan serta memahami manfaat hutan yang sangat besar yaitu dapat menopang kelangsungan hidup dimasa yang akan datang”, ujar Bapak Famus.