(Penkostrad. Senin, 25 Maret 2019).  Bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Kota Jayapura membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir yang terjadi begitu cepat sehingga para pengungsi tidak sempat menyelamatkan harta bendanya, hanya pakaian di badan saja yang melekat sehingga membuat para pengungsi banyak membutuhkan makanan dan pakaian layak pakai.

Untuk meringankan beban para pengungsi, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH Kostrad memberikan bantuan berupa logistik, pakaian layak pakai dan mendirikan bangunan untuk dijadikan tempat berteduh sementara.

Pos Skamto dan Pos Kout yang dipimpin oleh Wadansatgas Kapten Inf  Masrul bersama-sama dengan Kepala Cabang BRI Ibu Ria Sambono mendatangi salah satu posko pengungsian di panti asuhan Shalom yang berada di Arso 8, terdapat 88 orang pengungsi yang terdiri dari orang dewasa 53 orang, anak-anak 28 orang dan bayi 2 orang.

“Kami memberikan bantuan logistik seperti air mineral, makanan ringan dan susu untuk  bayi serta pakaian layak pakai. Selain itu kami juga membangun sebuah tempat untuk dijadikan tempat berteduh sementara bagi para pengungsi disini,” Ujar Kapten Masrul.

Salah satu korban banjir, Bapak Agustinus mengatakan bahwa dirinya tidak sempat menyelamatkan apa-apa dan memilih untuk mengungsi di panti asuhan Shalom  Arso 8.

“saya sama keluarga memilih mengungsi di panti asuhan Shalom ini karena dulu kami merupakan alumni panti disini, rata-rata orang yang mengungsi disini orang penduduk asli Keerom yang bekerja di Sentani,” Ujar Pak Agustinus.

Bapak Manurung selaku tetua di panti asuhan Shalom mengucapkan terima kasih kepada Personel Satgas yang telah memberikan perhatian dan membantu secara kemanusian kepada korban bencana alam.

“Terima kasih kepada Bapak Personel Satgas yang sudah membantu kami, memberikan kebutuhan yang diperlukan bagi para pengungsi disini,” Ujar Bapak Manurung.