(Penkostrad.Senin, 27 April 2020). Dalam rangka aksi tanggap penanggulangan wabah Covid-19, seluruh elemen mulai dari Pemerintah Pusat, BNPB, Pemerintah daerah, Lembaga masyarakat dan tak terkecuali TNI-Polri saling bahu-membahu dengan satu tekad dan tujuan yang sama, bagaimana agar pandemi ini segera berakhir.

Segala daya dan upaya telah dilakukan, mulai dari pembuatan dan pengadaan alat pelindung diri, Rumah Sakit (Lapangan) isolasi, obat-obatan, hingga bantuan pokok makanan diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Tak terkecuali dalam penanganan untuk memutus mata rantai pandemi ini dengan sudah diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah yang dianggap zona merah oleh Pemerintah.

Namun ditengah upaya tersebut, Sebuah Lembaga Pemerintah PMI, saat ini tengah menghadapi kesulitan dalam menyiapkan Cadangan darah di bulan suci Ramadhan. Hampir tidak ada orang yang mendonorkan darahnya saat berpuasa.

Melihat situasi sulit tersebut, Danyonif MR 413 Mayor Inf Anggun Wuryanto, S.H., M.Han., bergegas menghubungi PMI Kabupaten Sukoharjo untuk membantu menyediakan stok darah dengan mengerahkan 150 orang prajurit dan persitnya. “Sudah saatnya kita sebagai prajurit TNI untuk menunjukkan jati diri kita sebagai tentara rakyat, tentara pejuang juga sebagai tentara nasional, karena jiwa raga kami milik negara,” ujarnya.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Komandan beserta segenap prajurit Yonif MR 413 Kostrad yang telah membantu kami dalam menyediakan cadangan darah yang saat ini semakin menipis, apalagi dihadapkan menjelang puasa, jelas sangat terbatas,” ujar salah seorang petugas PMI Sukoharjo usai menyelesaikan pengambilan stok darah.