(Penkostrad. Kamis, 9 Januari 2020). Berbagai inovasi telah dilakukan oleh Letkol Arm Ronald, F. Siwabessy untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya bela negara. Kali ini, almamater Akademi Militer tahun 2002 itu mengajak elemen masyarakat di wilayah teritorialnya untuk mengikuti berlangsungnya lomba tembak silaturahmi. Ngawi Rabu (8/1/2020).

Bukan lomba tembak seperti yang berlangsung beberapa waktu lalu. Namun, lomba kali ini, dibalut dengan adanya komunikasi sosial milenial.

“Sesuai yang tertuang di dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945, setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara,” jelas Danyonarmed.

Ia menyebut jika bela negara, pada dasarnya ialah sikap maupun perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya terhadap Indonesia. “Pancasila dan UUD 1945 menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara seutuhnya,” bebernya.

Perwira Menengah TNI AD dengan 2 melati di pundaknya itu menyebut jika terdapat 5 nilai yang wajib ditanamkan dalam upaya meningkatkan kesadaran bela negara.

Selain cinta tanah air, kata Letkol Arm Ronald, pembekalan mengenai kesadaran berbangsa dan bernegara juga perlu dilakukan di masyarakat. “Terutama meyakini Pancasila sebagai ideologi negara, sampai rela berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal bela negara,” katanya.

“Kemajuan teknologi yang kian pesat, telah berdampak terhadap sendi-sendi kebangsaan. Bahkan, adanya bela negara, seakan disepelekan dan dianggap hanya menjadi tugas TNI semata,” imbuh Letkol Arm Ronald

“Tentunya, kondisi itu adalah ancaman faktual bagi keberlangsungan hidup Indonesia, dengan ancaman-ancaman kedaulatan yang muncul. Di sisi lain, banyak masyarakat yang beropini kalau bela negara itu, membosankan, padahal sebenarnya itu penting. Maka dari itu, kegiatan bela negara kreatif ini kita kemas melalui acara menembak bareng,” pungkasnya.