(Penkostrad. Rabu, 30 Oktober 2019).  Persit Kartika Chandra Kirana PG Kostrad menggelar pertemuan Persit Kartika Chandra Kirana Sejajaran PG Kostrad bertempat di Ruang Mandala, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat. Selasa (29/10/2019).

Acara ini bertujuan untuk membina hubungan silaturahmi sekaligus sebagai media untuk menyampaikan informasi-informasi dan memberikan nasehat-nasehat kepada Ibu-ibu Persit agar kehidupan di Kostrad penuh dengan suasana kekeluargaan, kebersamaan, kondusif dan harmonis, bebas dan jauh dari berbagai macam pelanggaran.

Kegiatan Pertemuan Persit KCK Sejajaran PG Kostrad dihadiri langsung oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Ibu Hetty Andika Perkasa, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Kostrad, Ibu Tari Besar Harto Karyawan dan Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Kostrad, Ibu Ida M. Bambang Taufik beserta Pengurus Persit KCK PG Kostrad.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Kostrad, Ibu Tari Besar Harto Karyawan, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran ibu-ibu semua, karena melalui kesempatan seperti ini, saya dapat menyampaikan berbagai kebijakan dan pesan, serta informasi penting yang perlu diketahui dan mendapat perhatian bagi kita semua.

“Kemajuan teknologi informasi saat ini telah memasuki berbagai sendi kehidupan masyarakat kita, terutama penggunaan media sosial. Tidak sedikit pengaruh negatif yang dapat ditimbulkan akibat dari media sosial tersebut. Kita harus bijak dalam menggunakan media sosial, karena jika  salah bertindak kita bisa terjerat dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),” ujar Ibu Tari Besar Harto Karyawan.

“Pada situasi saat ini kita harus mewaspadai timbulnya paham Radikalisme yang ada ditengah-tengah masyarakat. Paham Radikalisme menjadi momok yang menakutkan bagi keutuhan bangsa. Radikalisme adalah embrio lahirnya terorisme dengan beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikal, antara lain Intoleran dan Fanatik berlebihan,” tambah Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Kostrad, Ibu Tari Besar Harto Karyawan.

Ibu Tari Besar Harto Karyawan juga menyampaikan bahwa selain paham Radikalisme, yang harus kita waspadai lagi adalah bahaya perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Tidak ada satupun agama di Indonesia yang memperbolehkan perilaku tersebut. Dari segi kesehatan perilaku LGBT ini juga sangat berbahaya, banyak penyakit yang dapat ditimbulkan, diantaranya HIV/AIDS.

“Oleh karena itu pada acara pertemuan ini,  Mayor Inf  Drs. Sutirman selaku Kasibinrois Bintal Kostrad akan memberikan ceramah tentang bahaya LGBT. Kita juga akan mendengarkan ceramah tentang Etika Bermedia Sosial yang akan disampaikan oleh Ibu drg. Nora Tristyana Ryamizard, MARS dan ceramah tentang Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang disampaikan Mayor Chk Asep Rusdian, S.H., M.H., M.Si (Han) Kasi Undang Hukum Kostrad, serta ceramah tentang Bahaya Paham Radikalisme dari Mayor Arm Adin Suroyo Pabandya Penyelidikan Sintel Kostrad,” lanjut Ibu Tari Besar Harto Karyawan.

Saya berharap kegiatan ceramah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah pengetahuan sehingga kita dapat menyikapi situasi saat ini dengan bijak.