(Penkostrad. Selasa, 10 Desember 2019). Menjelang berakhirnya masa penugasan sebagai pasukan perdamaian di Lebanon, Pasukan Garuda yang tergabung dalam Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan akhir sebelum melaksanakan rotasi kembali ke Indonesia.

Pemeriksaan kesehatan yang merupakan program kerja dari Satgas Indobatt XXIII-M/UNIFIL secara rutin dilaksanakan setiap 3 bulan sekali untuk meyakinkan kondisi kesehatan para prajurit yang berada di daerah tugas. Dipimpin langsung oleh Lettu Ckm K dr.Putri Amanda Tobo sebagai Senior Medical Officer dan dibantu oleh Lettu Laut K/W dr.Nabila Sindami sebagai Regiment Medical Officer, yang dilaksanakan di Markas Indonesia Batalyon UN Pos 7-1 dan dimasing-masing kompi yaitu Kompi Alfa di  UN Pos 9-15 dan UN Pos 9-63, Kompi Bravo UN Pos 7-3 dan Kompi Charlie UN Pos 9-2, Lebanon Selatan secara terjadwal.

Pemeriksaan tersebut dilaksanakan secara bergantian, dengan jumlah personel sebanyak 850 orang yang dibagi kedalam beberapa gelombang, dilaksanakan mulai tanggal 2 s.d 7 Desember 2019 sehingga tidak mengganggu pelaksanaan tugas operasional sehari-hari.

Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan mencakup pemeriksaan umum yang meliputi tensi, kolesterol, THT, dan pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama 6 hari ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini kemungkinan adanya penyakit yang diderita prajurit selama masa penugasan sebagai pasukan perdamaian di Lebanon, selain untuk menjaga kondisi kesehatan agar selalu dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan profesional secara maksimal. Lettu Ckm K dr.Putri Amanda Tobo menyampaikan “Jika dalam pemeriksaan ini ditemukan prajurit yang sakit, akan diberikan pengobatan langsung setelah pemeriksaan, dan sebisa mungkin akan kami tangani di Rumah Sakit Satgas Hospital Level 1 Husada” tuturnya.

Komandan Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL, Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya menyampaikan, dalam penugasan PBB kesehatan merupakan syarat mutlak bagi pasukan Garuda khususnya prajurit Indobatt. Hal tersebut dibuktikan sebelum berangkat ke Lebanon pun dilaksanakan pemeriksaan kesehatan Pra Tugas, dimana pemeriksaan ini bertujuan untuk menyeleksi anggota-anggota yang akan bertugas di misi PBB, sesuai dengan Stakes (Status Kesehatan) yang ditetapkan sehingga tidak ada prajurit yang akan menjadi beban bagi Satgas dalam pelaksanaan tugas di daerah misi.

Namun dengan berjalannya waktu penugasan, bagi seluruh Peacekeepers Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL yang sudah menginjak masa satu tahun, tentunya memungkinkan akan terjadi penurunan kondisi fisik prajurit terlebih karena perbedaan kondisi geografi di Lebanon yang memiliki 4 pergantian musim dan faktor lainnya, sehingga pemeriksaan kesehatan ini sangat diperlukan sebagai pencegahan awal terhadap kemungkinan adanya penyakit.
“Pemeriksaan kesehatan ini juga dapat meningkatkan moril sekaligus mengecek kesiapan mental prajurit yang selama setahun menjalankan tugas dan siap mengakhiri misi, sehingga diharapkan setibanya di Indonesia seluruh prajurit dalam keadaan sehat dan prima untuk melanjutkan tugas-tugas selanjutnya” tutur Arfa.