Jakarta. Satgas Yonarmed 9 Kostrad yang saat ini sedang melaksanakan operasi pengamanan daerah rawan (Ops Pamrahwan) di Maluku Utara kembali berhasil memperoleh beberapa pucuk senjata serta munisi.

Hal tersebut dijelaskan dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Komandan Satgas, Mayor Arm Andi Achmad Afandi, S.Sos., M.Si, di Tobelo, Kab. Halmahera Utara. Senin (12/10/2020).

Mayor Arm Afandi menjelaskan bahwa senjata dan munisi tersebut diperoleh dari warga Desa Juanga, Kecamatan  Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai. Hal ini merupakan hasil dari pembinaan teritorial personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad kepada masyarakat di wilayah Maluku Utara.

“Senjata dan munisi yang diperoleh merupakan sisa peninggalan Perang Dunia  ke Dua dan Konflik yang terjadi pada tahun 1999 sampai dengan 2000,” imbuh Mayor Arm Afandi.

Senjata dan munisi yang diperoleh berupa satu pucuk senjata standar laras panjang jenis Arisaka kaliber 7,62 mm, 3 pucuk senjata Rakitan, 1 buah laras senjata mesin berat, 2 buah laras senjata M1 Garand, 1 buah laras senjata Arisaka, 1 Magazen, 1 Mortir, 2 buah Granat Nanas, 1 buah Granat Asap, 2 buah laras jenis Senjata Arhanud, Munisi Kal. 3 mm 240 butir, Munisi Kal. 7,62 mm 184 butir,  Munisi Kal. 12,7 mm 6 butir,  Munisi Kal. 9 mm 20 butir, dan Klongsong Kal. 5,56 mm 24 butir.

Senjata dan munisi tersebut diserahkan oleh salah satu warga kepada Staf Teritorial Satgas Pamrahwan Yonarmed 9 Kostrad. Selanjutnya senjata tersebut akan dilaporkan dan diserahkan kepada Komando Atas. (Penkostrad).