(Penkostrad. Rabu, 30 Oktober 2019).  Bupati Mahakam Bonifasius Belawan Geh, S.H., memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diikuti oleh seluruh prajurit TNI/Polri, Instansi Sipil Kab. Mahakam Ulu serta Siswa/Siswi Sekolah wilayah Kabupaten Mahakam Ulu dan pemuda/pemudi Kabupaten Mahakam Ulu yang bertempat di lapangan Ujoh bilang Kabupaten Mahakam Ulu, Senin (28/10/2019).

Upacara yang belangsung dengan suasana khidmat, aman dan lancar tersebut, diwarnai dengan pembacaan pembukaan UUD 1945 serta pembacaan sumpah pemuda oleh perwakilan pemuda kabupaten Mahakam Ulu yang menggunakan pakaian adat dayak Kalimantan Timur, dan ditutup dengan do’a.

Seluruh bangsa Indonesia memperingatinya termasuk Satgas Pamtas Yonif Raider 303/SSM Kostrad pun memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan turut sertanya Komandan Satgas Pamtas Yonif Raider 303/SSM Kostrad Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos, M.I.Pol., beserta anggota Satgas pamtas dalam rangkaian upacara yang dilaksanakan di lapangan Ujoh Bilang Kabupaten Mahakam Ulu dengan para personel TNI/Polri, ASN, Siswa-siswi SMA dan SMP serta pemuda dan pemudi Kabupaten Mahakam Ulu.

Pada kesempatan ini Komandan Satgas Pamtas Yonif Raider 303/SSM Kostrad Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos., M.I.Pol, mengatakan bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa, Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum historis yang teramat penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dari mata rantai perjuangan bangsa kita. Bagi para pemuda Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan sejajar dengan bangsa bangsa lain di dunia.

“Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik kelahiran Bangsa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928, oleh sebab itu seluruh rakyat Indonesia seharusnya mengingat dan memperingati kejadian pada tanggal 28 Oktober sebagai hari kelahiran Bangsa Indonesia, proses lahirnya Bangsa Indonesia ini adalah sebuah hasil dari perjuangan rakyat Indonesia selama ratusan tahun, mereka tertindas dan menderita di bawah kekuasaan bangsa kolonialis pada masa itu, keadaan yang menyedihkan inilah yang mendorong semangat para pemuda untuk membulatkan keinginan mereka untuk menjunjung nilai harkat dan martabat hidup rakyat Indonesia. Keinginan inilah yang mendasari komitmen perjuangan rakyat Indonesia dalam memperoleh pengakuan kemerdekaannya selama 17 tahun kemudian yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.” tegas Dansatgas.