Jakarta. Selain melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengamanan perbatasan RI-Malaysia, Satgas Pamtas Batalyon Arhanud (Yonarhanud) 16 Kostrad, juga melaksanakan kegiatan teritorial yaitu menggelar karya bakti pembangunan tempat Ibadah. Selasa (16/3/2021).

Hal ini disampaikan oleh Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarhanud 16 Kostrad, Mayor Arh Drian Priyambodo, S.E, dalam keterangan tertulisnya di Makotis Satgas Pamtas RI-Malaysia, jalan Fatahilah, Kecamatan Nunukan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Dansatgas mengatakan, kegiatan tersebut sebagai wujud bakti TNI kepada negeri dan wujud kemanunggalan TNI dengan Rakyat yang dapat mempererat hubungan antara Satgas Pamtas dengan warga di perbatasan khususnya.

“Karya bakti pembangunan tempat ibadah ini, kami laksanakan di dua tempat yang berbeda dan juga bangunan yang berbeda. Di tempat pertama,kami turut bergotong royong membangun tempat ibadah mesjid di jalan Fatahilah, Kecamatan Nunukan Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan oleh personel Pos Kotis Satgas Yonarhanud 16 Kostrad dipimpin oleh Serda Harinuddin,” tambah Dansatgas.

Ditempat lain, personel Pos Tanjung Aru sebanyak tujuh orang dipimpin langsung oleh Danpos Tanjung Aru Letda Arh Firmasyah, melaksanakan karya bakti pembangunan tempat ibadah Gereja GKI Maranatha Jemaat di desa Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan. “Kegiatan ini merupakan kepedulian terhadap sarana beribadah masyarakat perbatasan,” ucap Dansatgas.

Melalui kegiatan tersebut juga, selain dapat menumbuhkan rasa saling membantu dan gotong royong, juga menumbuhkan rasa saling menghormati antar umat beragama, terlebih lagi negara kita memiliki penganut agama yang beragam bukan hanya satu agama saja,” ujar Dansatgas.

“Selain anggota Satgas, warga disekitar pembangunan tempat ibadah tersebut juga ikut dalam melaksanakan pembangunan masjid dan gereja tersebut dan lebihnya lagi, bukan hanya masyarakat dari agama islam saja yang membangun masjid, tetapi umat kristen juga, ikut membantu bahu membahu membangun tempat ibadah umat islam. Begitu pun sebaliknya, dalam membangun gereja, umat islam pun ikut andil dalam membangun tempat ibadah umat kristen yaitu gereja, Ini menunjukan bahwa semangat gotong- royong dan wujud toleransi sebagai umat beragama tetap terjaga dan senantiasa terpelihara dengan baik”. Tutup Dansatgas. (Penkostrad).