Jakarta. Prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 6/3 Kostrad turun tangan untuk proses evakuasi reruntuhan gedung sekolah akibat tanah amblas di SMP Satap Negeri Noebesi, Jumat (2/04/2021).

Ambruknya bangunan sekolah diakibatkan oleh kondisi tanah yang labil dimana telah diguyur hujan selama 4 hari berturut-turut yang mengakibatkan tanah amblas dan bangunan yang ada diatasnya ikut runtuh.

Melihat kondisi tersebut prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat dipimpin oleh Pasiter Satgas Kapten Arm Anak Agung Anom Wardana bekerja sama dengan pihak Polsek Miomaffo Barat dan Masyarakat, bergotong royong untuk mengevakusi barang2 yang masih bisa di selamatkan seperti meja, kursi, komputer, buku bacaan dan rak-rak buku untuk di simpan di tempat yang lebih aman mengingat curah hujan di daerah tersebut masih tinggi sehingga di khawatirkan akan terjadinya longsor susulan.

Bangunan sekolah ini merupakan bangunan yang baru dibangun kurang lebih 2 bulan lamanya dan masih dalam tahap pemantauan dinas pendidikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena pada saat kejadian amblasnya bangunan dalam keadaan kosong pukul 21.00 WITA.

Ibu Yustina Natun, S.Pd., (49) Selaku kepala sekolah SMP Satap Negeri Noebesi sangat berterimakasih dan merasa sangat terbantu akan kehadiran TNI dan Polri dalam pengevakuasian sekolah tersebut.

“Saya selaku Kepala sekolah di sekolah ini berterimakasih kepada TNI dan Polri karena telah rela membantu kami disini, dan dengan hadirnya bapak-bapak TNI dan Polri kami merasa keamanan kami sudah terjamin” tandasnya.

Sementara itu Ketua Komite sekolah Siprianus Anin mengatakan akan terus menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri dalam perencanaan pemulihan bangunan sekolah kedepannya. (Penkostrad).