Jakarta.  Niat pamit kembali dari Tugas Operasi kepada warga Perbatasan, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad justru dikejutkan dengan pemberian pucuk senjata organik jenis CR BSAC9 SHT 1918 L.E III secara sukarela oleh *LS* yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Kampung Kufu, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Jumat (12/02).

Menjelang purna Tugas Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG di Sektor Utara Provinsi Papua, Pos Skofro Baru Satgas Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad bersama warga Kampung Kufu Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom menggelar acara syukuran sekaligus perpisahan warga dengan Satgas Yonif 413.

Di tempat terpisah, Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto, S.H., M.Han  mengungkapkan puji syukur saat ini kami sudah berada di penghujung Tugas Operasi dan menginjak di bulan kedelapan masa penugasan. “Dengan demikian maka Satuan kami tidak lama lagi akan kembali ke homebase dan meninggalkan banyak kisah kebersamaan dengan masyarakat Perbatasan RI-PNG. Hari ini (11/02) bertempat di Kampung Kufu, Pos Skofro Baru menggelar acara perpisahan bersama warga Kampung yang memang sangat berat untuk dilakukan karena banyaknya suka duka yang telah mereka lalui bersama.” Ungkapnya.

Dansatgas yang kala itu menerima undangan acara perpisahan tersebut, tidak dapat menghadirinya dikarenakan ada kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. “Saya mendapat undangan tersebut, namun dengan berat hati saya tidak bisa menghadiri undangan dari warga Kampung Kufu karena memang di hari yang sama ada kegiatan yang tidak bisa saya tinggalkan, sehingga saya perintahkan Wadansatgas Kapten Inf Hervin Rahadian Jannat beserta beberapa staf untuk hadir dalam acara perpisahan Satgas di Kampung Kufu,” tambahnya.

Kapten Inf Hervin yang datang mewakili Dansatgas memberikan sambutannya kepada warga Kufu. “Saya mewakili Dansatgas dan atas nama pribadi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada warga Kufu yang telah menerima Satgas Yonif MR 413 Kostrad dengan tangan terbuka dan menganggap kami seperti keluarga menjadi bagian dari Kampung ini. Perpisahan ini bukan akhir dari kebersamaan dan persaudaraan yang telah kita bangun, kita masih bisa berkomunikasi melalui telepon. Dan yang pasti warga Kufu akan selalu di hati kami,” ungkapnya.

Sementara itu terlihat seluruh warga Kufu yang hadir tertunduk sedih seolah tidak merelakan kepergian Satgas Yonif MR 413 Kostrad. Dengan suara lirih, (LS), salah satu tokoh masyarakat setempat berdiri dihadapan warga yang hadir dalam acara itu. “Saya tidak bisa berkata banyak, saya hanya meminta anak-anak Pos Skofro Baru tetap tinggal disini tapi itu tidak mungkin. Kalian merupakan utusan Tuhan yang mau menginjakkan kaki di Kampung kami serta berhasil membangun Gereja suci yang sudah lama diimpikan oleh warga Kufu. Hanya itu saja, saya tidak mau terlalu banyak bicara.” Tutur *LS* sambil meneteskan air matanya.

Kebersamaan Kampung Kufu dengan Pos Skofro Baru memang sulit untuk dipisahkan. Sejak pertemuan pertama mereka di awal bulan September 2020 lalu, sudah banyak kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin. pembangunan Gereja, pengobatan keliling dan jalinan tali silaturahmi merupakan saksi bisu dari eratnya hubungan yang mereka bina telah meninggalkan kesan yang sangat mendalam.

Bahkan salah satu tokoh pemuda Kampung Kufu bernama Niko (34) mengungkapkan rasa haru dan syukurnya. “Puji Tuhan, Tuhan telah mengirimkan Satgas Yonif MR 413 Kostrad di wilayah kami sehingga cita-cita kami selama ini untuk memiliki Gereja bisa terwujud. Selama ini saya sudah berusaha bersuara ke Distrik bahkan Kabupaten, namun tidak pernah suara kami didengar. Mungkin ini jawaban Tuhan atas doa kami, mengirimkan Satgas Yonif MR 413 Kostrad Pos Skofro Baru hadir di tengah-tengah kami. Terima kasih Tuhan, terima kasih Satgas Yonif MR 413 Kostrad.” Pungkas Niko.

Sesaat sebelum acara berakhir, seluruh warga dan prajurit yang hadir dalam acara perpisahan tersebut dikejutkan oleh Kepala Suku Kampung Kufu yang memberikan pucuk senjata yang telah lama ia simpan kepada Wadansatgas Yonif MR 413 Kostrad. “Sebelum kalian kembali, saya berikan senjata ini kepada Satgas Yonif MR 413 Kostrad. Kami sudah tidak membutuhkan lagi senjata ini, karena peperangan antar Kampung sudah lama selesai. Untuk itu, barang ini saya serahkan secara sukarela kepada negara melalui  Satgas Yonif MR 413 Kostrad.” Kata Kepala Suku.

“Kami ingin menjadi Kampung tersendiri yang diakui oleh Pemerintah secara administrasi, saat ini kami sudah terpisah dari Kampung Sangke dan sedang dalam proses pembentukan Kampung Kufu secara administrasi di Distrik Arso Timur.” Tambah LS

Acara perpisahan pun berakhir dengan tangis haru, para prajurit Bremoro harus tegar menyembunyikan kesedihannya meninggalkan saudara mereka warga Kampung Kufu, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Pelukan hangat antara prajurit dan warga Kampung Kufu setidaknya menjadi sejarah bagi keduanya yang pernah menjalin ikatan persaudaraan satu sama lain yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. (Penkostrad).