(Penkostrad. Sabtu, 26 Oktober 2019). Selama enam hari perjalanan patroli jalan kaki, akhirnya Tim Patroli Patok Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif Raider 509 Kostrad berhasil menemukan MM. 7 Patok Perbatasan yang selama 52 tahun tidak pernah ditemukan sebelumnya (Blank Post Area).

Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 509 Kostrad Letkol Inf Wira Muharommah S.H., Psc., mengatakan, selain melaksanakan pengecekan patok perbatasan yang belum, pernah dilakukan pemeriksaan semenjak di pasang. Tugas lain Satgas Pamtas juga melaksanakan kegiatan teritorial serta membina kesadaran bela negara masyarakat di wilayah perbatasan.

“Itu dilakukan untuk menunjukkan kehadiran negara di wilayah perbatasan sebagai bagian dari pemberdayaan wilayah pertahanan khususnya wilayah perbatasan Indonesia Papua Nugini,” jelasnya.

Sementara itu Komandan Kompi (Danki) B Pamtas Yonif Raider 509 Kostrad Lettu Inf Rahmat Hidayat mengungkapkan bahwa Tim Satgas memulai perjalanan Patroli sejak Selasa, 15 Oktober 2019 yang dipimpin Serda Enos Vicramzah Kayai dan Perwira Topografi Kodam XVII/ Cenderawasih mereka menyusuri medan yang cukup sulit dan cuaca yang sangat ekstrim.

“Karena selama 52 tahun belum ada yang pernah melewati, tentunya Tim harus bekerja keras membuka jalan dan mencari lokasi patok yang telah lama hilang,” ujar Lettu Inf Rahmat Hidayat.

Menurut Lettu Inf Rahmat Hidayat, cuaca di wilayah tersebut hampir setiap hari tertutup kabut, suhu berkisar Antara 13-17 derajat di malam hari dan 17-20 derajat pada siang hari.

“Hal ini yang menyebabkan Patok perbatasan yang dibangun pada tahun 1967 itu,
diwilayah tersebut belum pernah terjamah oleh siapapun, helikopter pun tidak bisa
terbang dengan cuaca tersebut,’’ tambahnya.

Lettu Inf Rahmat Hidayat juga menjelaskan bahwa Tim bergerak mulai dari Kampung terdekat Kp. Honkuding, Distrik Oksamol dengan menyusuri medan yang bervariasi dengan ketinggian antara 2.250-3.300 meter di atas permukaan laut.

“Dengan penuh perjuangan, patok perbatasan yang tertutup oleh lumut dan dan
pepohonan mulai di inventarisir, dibersihkan dan diberi tanda, tim berhasil menemukan Patok MM. 7 di perbatasan RI-PNG yang sudah 52 tahun hilang,” tutur Dansatgas.

Atas prestasi yang dicapai, alumni Akmil 2001 ini mengapresiasi kinerja dan upaya yang telah ditempuh anggotanya diperbatasan. “Saya patut memberikan penghargaan yang tinggi, sekaligus bangga atas keberanian para prajurit. Diawal, memang ada rasa kekhawatiran dikarenakan memang medan yang akan ditempuh sangatlah jauh, dengan melewati 3 pegunungan dengan ketinggian antara 2.250 hingga 3.250 Diatas permukaan laut dan harus melewati 3 sungai di sekitar distrik Oksamol,” terangnya.

“Tidak terbayangkan selama 6 hari mereka berada di daerah yang tidak terjamah oleh siapapun, bagaimana mereka harus survive dengan perbekalan logistik yang dibawa seadanya,” tandasnya