(Penkostrad. Senin, 1 Juli 2019).  Prajurit Yonarmed 13 Kostrad memberikan sosialisasi penyuluhan akan bahaya pengaruh radikalisme dan terorisme kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kab. Sukabumi.

Penyebab kemungkinan gagal dalam dunia pendidikan salah satunya karena pengaruh Radikalisme dan Terorisme tutur Lettu Arm Dedi F. Ginting selaku Pasi 1/Intel yonarmed 13 Kostrad. Yonarmed 13  Kostrad sering memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan paham radikal.

Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat serta turut hadir juga Kepala Kesbangpol Kab. Sukabumi Bapak Dody Rukman Meidianto, S.I.P.

Dalam paparannya, Lettu Arm Dedi F. Ginting, S,S.T.Han., S.IP. menyampaikan bahaya paham radikalisme bagi generasi muda dan perkembangan terkini jaringan terorisme. “Apa yang terjadi disuriah merupakan kelompok ISIS yang mengaku punya wilayah dan pemerintah sendiri. Tidak sedikit WNI yang terpapar paham radikal dan memilih pindah ke Suriah seperti pentolan Bahrun Naim. Tokoh ini juga yang membuat banyak WNI ikut pindah ke suriah,” ungkap Lettu Arm Dedi.

Kelompok teror saat ini sudah menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan untuk meracik bom seperti bom panci. Hal ini dilakukan agar mereka tidak mudah terpantau oleh pihak yang berwajib. Selain aksi yang menakutkan, bahaya lain kelompok terorisme adalah paham dan ideologinya.

“Cara menghindari paham radikal yaitu dengan cara menanamkan rasa kecintaan terhadap NKRI, perkaya wawasan keagamaan, waspadai pola perekrutan terorisme disekitaran lingkungan kita, jadikanlah keluarga menjadi tempat konsultasi yang dipercaya, dan laporkan hal-hal yang mencurigakan kepada aparat negara.” Pungkasnya.