Jakarta. Untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan prajurit dalam menyiapkan Satgas Ops Pamtas RI-RDTL. Batalyon Artileri Medan 1/Roket menerima pembekalan pengetahuan Antoprologi dan Sosiologi dari Fakultas Ilmu Budaya (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Brawijaya dan merupakan bagian dari Proglatsiops Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel, S.Ag., M.Hum selaku pemberi materi yang membekali para prajurit roket Ajusta dengan pengetahuan karakter masyarakat, budaya, adat istiadat di perbatasan RI-Timor Leste dari kacamata antropolog. Selasa (09/03/2021).

Dengan mendatangkan seorang dosen sekaliber Dr. Hipolitus dari salah satu universitas terbaik di Indonesia, Komandan Batalyon Artileri Medan 1 Kostrad Letkol Arm Lukas Meinardo Sormin. S.I.P., M.I.Pol, menginginkan para prajurit Yonarmed 1 Kostrad dapat belajar langsung dari narasumber yang kredibel dan studi yang solid tentang perkembangan situasi terakhir perbatasan RI-RDTL, yang mana materi tersebut berkaitan erat dengan tugas dan tanggung jawab prajurit TNI yaitu Teritorial.

“Selain materi-materi kemiliteran, juga akan menerima pembekalan dari instansi terkait meliputi, materi antroplogi dan sosiologi, sejarah konflik, pengetahuan adat istidat dan budaya setempat, pengetahuan agama dan pengetahuan tentang tokoh dan bahasa daerah,” ujar Danyonarmed 1 Kostrad.

Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan tertib dan aman, dengan berbagai pertanyaan kritis dari para prajurit Ajusta Yudha saat sesi tanya jawab. “Selain menjalankan tugas sebagai otoritas penjaga keamanan perbatasan, para prajurit sekalian akan berperan sebagai antropolog juga, yaitu fasilitator dalam membantu menyelesaikan masyarakat sekitar.

Diakhir penugasan rekan-rekan akan mampu memberikan data dan informasi terbaru tentang bagaimana kondisi disana serta merekomendasikan cara penyelesaian terbaik pada satuan TNI berikutnya dan pemerintah”, jelas Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel, S.Ag., M.Hum. (Penkostrad).