Jakarta. Salah seorang warga yang tertimpa tembok bangunan saat terjadi gempa bumi tanggal 15 Januari yang lalu beralamat  di Desa Patti’di, Kec. Simboro, Kab. Mamuju dijemput langsung oleh Komandan Batalyon Kesehatan (Danyonkes) 2 Kostrad Letkol Ckm dr. Ayiq Mahmud, Sp. OT (K) Spine di kediamannya dengan menggunakan kendaraan ambulance Yonkes 2 Kostrad dan dibawa ke Rumah Sakit Lapangan. Minggu (14/02/2021).

Warga Patti’di bernama Dahniar, 27 tahun ini telah mengalami patah tulang kaki sebelah kanan namun belum mendapat perawatan secara intensif dikarenakan sarana Kesehatan pada saat terjadinya gempa belum berfungsi secara maksimal.

Menurut Andi Cama suami Dahniar, ketika terjadi gempa, dia dan istrinya seketika terbangun dan berlari keluar rumah, namun sang suami kembali kedalam rumah mengambil anaknya tanpa menyadari istri mengikutinya.  “Saya kembali kedalam rumah untuk mengambil anak saya yang masih tertidur, namun sama sekali saya tidak mengetahui kalau istri ikut dibelakang saya,” ucap Andi Cama ketika ditemui di rumah sakit Lapangan Yonkes 2 Kostrad.

lebih lanjut ia mengatakan, ketika  mengambil anaknya tiba tiba tembok bangunan rumahnya roboh dan menimpa istrinya. “Istri saya tertimpa bangunan pada bagian kepala dan kaki sebelah kanan,” ucapnya.

Dijelaskan pula, pagi itu juga ia mengantar istrinya berobat ke Bidan desa dan mendapat pertolongan 10 jahitan pada bagian kepala, sedangkan kaki kanannya disarankan untuk berobat ke Rumah Sakit yang ada di Mamuju.

“Selanjutnya saya antar istri ke salah satu rumah sakit di Mamuju, untuk dilakukan pemeriksaan dan hari itu juga saya bersama istri kembali ke Patti’di. Selama ini dia dan istrinya tinggal dirumah bersama anak anaknya yang dindingnya dari tenda plastik, sedangkan kaki istrinya dilakukan pengobatan alternatif,” kata Andi Cama.

Komandan Batalyon Kesehatan 2 Kostrad Letkol Ckm dr. Ayiq Mahmud, Sp. OT (K) Spine membenarkan, bahwa satu pasien yang mengalami patah tulang pagi ini dijemput dan telah berada dirumah sakit Lapangan Yonkes 2 Kostrad,  menurutnya pasien tersebut telah pernah dilakukan pemeriksaan di salah satu rumah sakit di Mamuju namun tidak dilakukan tindakan pada saat itu karena fasilitas tidak memadai.

“Berhubung rumah sakit di Mamuju juga terdampak  gempa, sehingga tentunya tidak dapat melayani pasien secara maksimal,” kata Letkol Ckm dr. Ayiq Mahmud, Sp. OT (K) Spine.

Dijelaskan pula oleh Danyonkes 2 Kostrad bahwa telah melakukan pemeriksaan kepada kaki kanan Ny. Dahniar dan telah dilakukan tindakan medis yaitu pemasangan gips.

“Iya benar Ny. Dahniar mengalami patah tulang tertutup pada kaki kanannya dan setelah saya periksa lukanya tidak membahayakan sehingga saya putuskan untuk dilakukan tindakan medis pemasangan gips” pungkas komandan batalyon yang juga seorang dokter spesialis orthopedi ini. (Penkostrad).