(Penkostrad. Rabu, 27 Maret 2019).  Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad mengembangkan budidaya Jangkrik (Gryllidae) di Markas Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Desa Palur,   Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo, Selasa (26/03).

Jangkrik (Gryllidae) lebih dikenal sebagai bahan pakan burung atau ayam. Bila berkunjung   ke kios-kios   penjual   burung,   pasti   ada   Jangkrik   yang   dijual buat pakan burung.   Namun, selain buat pakan burung, ternyata ada juga varietas jangkrik yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Bahkan, kini  sudah beberapa pembudidaya Jangkrik yang mengolah jangkrik menjadi aneka kudapan, seperti peyek, kerupuk dan lain-lain.

Diwilayah Solo Raya permintaan hewan Jangkrik buat pakan burung dan ayam sangat tinggi, melihat kondisi tersebut beberapa anggota Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad di sela-sela kesibukan sebagai prajurit tempur, masih mampu memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan budidaya Jangkrik tersebut. Sementara itu dalam proses budidaya Jangkrik di Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad berjumlah 14 kotak kandang dengan kapasitas telur 5 kg. Setiap telur Jangkrik sebanyak 1 kg dirawat selama 25 hari dan menghabiskan pur ayam   sebanyak 80 kg dapat menghasilkan sebanyak +- 80 kg Jangkrik.

Menurut Danyonif Mekanis Raider 413 Kostrad Mayor Inf Fikky Nur Kuncoro Jati   menyampaikan budidaya Jangkrik  diharapkan   bisa   sebagai   wadah   proses  pembelajaran   bagi seluruh anggota Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad bagaimana cara beternak dan berbudidaya Jangkrik, sehingga bisa dikembangkan sebagai salah satu contoh bentuk   wirausaha yang tidak menyimpang dari aturan-aturan sebagai seorang Prajurit.