(Penkostrad. Jumat, 23 Februari 2018). Upacara Alih Komando dan Pengendalian Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (Alih Kodal PPRC) TNI Tahun 2018 – 2020 dipimpin langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di Taxy Way Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Jumat (23/2).

Alih Kodal PPRC TNI ini merupakan bagian kesiapsiagaan TNI yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Kali ini, Alih Kodal PPRC TNI dialihkan dari Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad  Mayjen TNI Ainurrahman kepada Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Agus Suhardi.

Upacara tersebut diikuti oleh 5.000 prajurit TNI dari Satuan Jajaran Divif 2 Kostrad, Marinir, Air Crew dan Pasukan Khas Angkatan Udara, yang dibagi menjadi lima Brigade Upacara.

Selain itu, digelar juga alutsista yang dimiliki oleh tiga angkatan, diantaranya Tank Leopard, Tank Recovery, Roket Astros, Meriam 155 mm/Caesar, Meriam 105/Tarik, Meriam 76 mm, RBS, Transporter, Mistral, Cheetah, Sea Rider, Tank BMP, Helly Bel, CN 235, CN 295, Hawk, Super Tucano dan Cassa 212.

Dalam amanatnya, Panglima TNI menyampaikan bahwa tuntutan dan tantangan tugas TNI kedepan tidak semakin ringan, dinamika perubahan lingkungan strategis yang sedemikian cepat menghadirkan ancaman nyata yang bersifat asimetris, proxy dan hibrida, serta sedemikian sulit diprediksi yang tentunya dapat mengancam integritas NKRI.

Menurutnya, TNI selaku alat negara dan komponen utama pertahanan negara, serta sebagai garda terdepan dan benteng terakhir bangsa dituntut mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dengan mobilitas tinggi guna menghadapi berbagai bentuk ancaman kontemporer yang semakin mengemuka dan mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa PPRC TNI merupakan komando tugas gabungan TNI yang dibentuk secara khusus dan berkedudukan langsung dibawah Panglima TNI. “PPRC TNI bertugas untuk melaksanakan tindakan reaksi cepat terhadap berbagai ancaman nyata yang terjadi, dalam rangka menangkal, menindak awal dan menghancurkan kekuatan musuh yang mengancam NKRI”, ucapnya.

“Dalam mengemban tugasnya, PPRC TNI harus memegang prinsip cepat dalam manuver,  tepat  menghitung kemampuan dan batas kemampuan untuk mencapai  sasaran serta singkat dalam deploitasi kekuatan”, tegas Panglima TNI.

“Pemahaman ini penting bagi unsur pimpinan PPRC TNI, karena wilayah operasi PPRC TNI  meliputi tiga dimensi, darat, laut dan udara di kepulauan nusantara”, imbuhnya.

Mengakhiri amanatnya, Panglima TNI mengucapkan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pangdivif 1 Kostrad atas tugas-tugas yang telah diembannya selama dua tahun kebelakang.

Selain itu, Panglima TNI juga mengucapkan selamat bertugas kepada Pangdivif 2 Kostrad selaku Komandan PPRC TNI Tahun 2018 – 2020. “Laksanakan tugas dan ikuti perkembangan yang terjadi sebagai dasar dalam menyusun strategi, guna menghadapi setiap fenomena global dan ancaman nyata yang menuntut kesiapsiagaan PPRC TNI, yang setiap saat siap digerakkan ke seluruh wilayah NKRI”, pungkasnya.

Turut hadir pada kegiatan ini Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto, Wakasal Laksamana Muda (Laksda) Achmad Taufiqoerrochman, Dankodiklat TNI AD, Pangdam V/Brawijaya, Pangarmatim dan Wakapolda Jatim.