6 Maret 2017 yang hanya tinggal menghitung hari, Komando Strategis Angkatan Darat akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke–56. Pengabdian luhur Kostrad yang dijiwai semangat patriotisme telah membulatkan tekad untuk tampil sebagai pemukul strategis TNI Angkatan Darat dengan eksistensi yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang perjuangan Bangsa Indonesia. Sejak kelahirnnya, Kostrad terus berupaya meningkatkan kredibilitas kemampuan dan militansi yang tinggi dengan dilandasi tekad untuk dapat mewujudkan profesionalisme sebagai prajurit Sapta Marga kebanggaan seluruh rakyat indonesia.

            Tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, oleh karenanya Kostrad berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan operasional satuan jajarannya dan profesionalisme prajurit dalam komandonya. Meski telah didera dengan berbagai tantangan dan cobaan, namun hingga usia 56 tahun, Kostrad masih dapat membuktikan kepiawaiannya dalam menjaga kedaulatan NKRI yang kita cintai ini.

            Tema yang diangkat dalam peringatan HUT ke-56 Kostrad adalah “Dilandasi semangat peringatan ke-56 HUT Kostrad tahun 2017, kita mantapkan jati diri prajurit Kostrad yang profesional dan dicintai rakyat” Berbicara mengenai penggalan Kata “Profesional”, menurut Kamus besar Bahasa Indonesia yaitu pro·fe·si·o·nal /profésional/ yang memilki arti : pertama, bersangkutan dengan profesi atau keahlian; kedua, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Defenisi dari kata profesional sendiri adalah : mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti ; bersifat profesi, memiliki keahlian serta keterampilan karena pendidikan dan latihan, terakhir yaitu beroleh bayaran karena keahliannya itu.

            Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya. Ada beberapa kriteria khusus yang wajib dimiliki seorang prajurit agar dapat menyandang status sebagai prajurit yang profesional. Antara lain; pertama, menguasai pekerjaan, seorang prajurit layak disebut profesional jika ia tahu betul apa yang harus dikerjakan, pengetahuan terhadap pekerjaannya serta tugas – tugas yang diberikan kepadanya. Untuk menilai apakah seorang prajurit itu mengerti dan menguasai pekerjaannya atau tidak dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu : tentang bagaimana ia bekerja, bagaimana ia mengatasi persoalan/masalah, dan  bagaimana ia akan mencapai hasil kerjanya; yang kedua adalah memiliki loyalitas, bagi seorang prajurit loyalitas adalah, bersikap totalitas dalam melakukan pekerjaannya. Apapun yang ia kerjakan dilakukan atas dasar kecintaan. Seorang prajurit yang loyal akan melakukan pekerjaan bukan sebagai beban tetapi sebagai panggilan hidup. Bagi seorang prajurit loyalitas ini akan menggerakan dirinya untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu perintah dari atasan atau pimpinan; ketiga yaitu, memiliki integritas, nilai-nilai kejujuran,kebenaran dan keadilan harus benar-benar menjadi prinsip dasar bagi seorang prajurit. Dengan memiliki integritas yang tinggi, seorang prajurit akan mampu membentuk kehidupannya dengan lebih baik. Untuk memilki integritas yang tinggi tidaklah cukup dengan kepintaran dan kecerdasan saja, sikap mental yang baik dapat menentukan kehidupan seorang prajurit. Integritas yang dimiliki oleh seorang prajurit akan membangkitkan kesadaran bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, hati nurani atau suara hati harus tetap menjadi dasar dan arah untuk mewujudkan tujuannya. Dan yang terakhir yaitu, memiliki Komitmen dan Kebanggaan, Seorang prajurit tidak akan begitu mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai keprajuritannya. Komitmen yang telah dipegang akan tetap dipertahankan meskipun nyawa taruhannya. Komitmen yang telah dipilih dan dimiliki akan tetap dipegang teguh beserta nilai-nilai kejuangan yang diyakini kebenarannya. Hal inilah yang akan menggugah semangat kebanggaan terhadap profesinya sebagai seorang prajurit. Siapapun prajurit tersebut harus memiliki kebanggaan karena dengan rasa bangga tersebut, seorang prajurit akan memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan negara .

            “Dicintai Rakyat” makna dari kata tersebut adalah seorang prajurit diharapkan benar-benar dapat menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai kekuatan yang tidak saja mampu mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tetapi juga harus mampu dekat dan manunggal dengan masyarakat. Tentu bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan apabila mengesampingkan pentingnya profesionalitas didalamnya. Kekuatan utama prajurit adalah dalam jati dirinya, prajurit sejati adalah prajurit yang mengerti asal mulanya  sebagai seorang abdi rakyat, karena sesungguhnya prajurit adalah berasal dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu dalam tema kali ini Kostrad berupaya menjadikan prajurit yang diinginkan rakyat.

            Bagaimana cara atau langkah yang dilakukan agar prajurit dapat diterima di sisi rakyat? Ada beberapa hal yang bisa ditempuh antara lain; pertama, jadilah prajurit yang merakyat, yang tidak semena – mena pada saat sedang bergabung dengan masyarakat. Kedua, senantiasa ada pada saat rakyat membutuhkan, prajurit senantiasa siap dan selalu ada pada saat negara maupun rakyat membutuhkan. Hal ini sudah sering kita buktikan bersama, dimana saja dan kapan saja terjadi bencana di bumi persada nusantara maka prajurit Kostrad semaksimal mungkin terjun langsung di lokasi. Ketiga yaitu, Menjadi panutan dan suri tauladan di masyarakat, prajurit yang bisa mengambil hati masyarakat pasti akan dijadikan panutan maupun suri tauladan dalam kehidupan bermasyarakat tanpa memandang pangkat maupun status sosial prajurit yang bersangkutan. Yang diutamakan adalah bagaimana bersikap dan berperilaku di masyarakat. Masih banyak yang dapat dilakukan ataupun diperbuat oleh prajurit untuk lebih mencintai dan dicintai rakyat, Siklus ini berlaku selamanya karena tidak ada batas penilaiannya, satu hal yang pasti kekuatan atau pilar utama persatuan dan kesatuan adalah kemanunggalan prajurit TNI dengan rakyat. Bersama rakyat TNI kuat, hebat dan profesional.

            Akhir kata, penulis mengucapkan Dirgahayu Kostrad yang ke–56, semoga dengan dilandasi semangat peringatan ke-56 HUT kostrad tahun 2017, Kostrad dapat tetap memantapkan jati diri sebagai prajurit yang profesional dan dicintai rakyat. Semoga Tuhan Yang Maha  Pengasih  dan Maha Penyayang senantiasa memberikan kekuatan, petunjuk dan bimbinganNya kepada kita semua dalam melanjutkan pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai. Salam kompak…CAKRA !

Penulis : Lisstra Penkostrad