
Pada mulanya Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial (sosial=tidak sendiri,ingat sejarah nabi Adam) , yang dimaksud dengan makhluk sosial adalah; makhluk yang tak dapat hidup sendirian. Pada kenyataannya adalah benar, sebab manusia tidak dapat hidup sendiri. Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari setidaknya dia membutuhkan orang lain untuk membantunya, sosialisasi yang dialami oleh manusia tak sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun lebih ke secara psikis kejiwaan manusia itu sendiri. Pada kenyataannya, tinggal dalam suatu kondisi keadaan masyarakat yang majemuk tidak segampang dengan hidup di lingkungan yang statis atau monoton. Dimana didalamnya terbentuklah suatu wujud toleransi dan sikap saling menghagai dan menghormati sehingga kemajemukan dapat menciptakan suatu budaya kerukunan yang aman dan tentram dalam hidup berdampingan.
Kemajemukan di Indonesia sendiri dapat digambarkan sebagai suatu tatanan kehidupan keanekaragaman yang kompleks dengan berbagai wujud kebudayaan yang beraneka ragam, hal ini menjadi ciri khas daripada Bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam budaya dan suku bangsa dengan beraneka ragam bahasanya. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kemajemukan di Indonesia bukan menjadi perpecahan tetapi oleh Budi Utomo pada tahun 1908 dimanfaatkan menjadi suatu senjata pamungkas untuk memupuk persatuan dan kesatuan dengan membangkitkan semangat kebangsaan. Berkembang selanjutnya diperkuat lagi dengan lahirnya momen Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Dengan sumpah pemuda maka ditemukanlah alat yang dapat dijadikan pemersatu keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia, yaitu Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia diperkenalkan sebagai Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia adalah adaptasi dari Bahasa Melayu juga, namun oleh para ahli tata bahasa dikemas sedemikian rupa dengan sederhana dan gampang untuk dipahami oleh semua masyarakat Indonesia. Oleh sebab itulah sebagai warga negara Indonesia yang baik, yang mau dan memiliki keinginan mewujudkan Persatuan Indonesia, kita harus bersikap dan berperilaku yang dapat senantiasa memupuk dan memelihara semangat persatuan dan kesatuan itu dengan memanfaatkan bahasa indonesia semaksimal mungkin.
Ada beberapa cara yang sengaja penulis utarakan disini, yang sekiranya dapat dijadikan acuan untuk menjaga komitmen persatuan yaitu : 1) Dengan memperbanyak kegiatan yang memerlukan sikap persatuan, hal ini dapat kita kerjakan baik di rumah, misalnya ; dengan menghargai pendapat yang disampaikan anggota keluarga lain. Kalau kita mau mencapai kesatuan, mestilah kita menerima perbedaan yang ada dalam keluarga. Selain di rumah juga di Sekolah, misalnya ; kalau ada teman kita yang mempunyai kekurangan, janganlah hal itu menjadi penghalang persatuan di lingkungan sekolah; 2) Menghargai perbedaan yang ada di sekitar Di Masyarakat, hal ini dapat dilakukan dengan menjaga cara bicara kita, sebab seringkali manusia suka membicarakan hal-hal yang berlebihan atau di luar fakta. Hal ini mesti kita hindari supaya tidak memunculkan perpecahan antar warga. Dan yang terakhir yaitu; 3) Belajar bagaimana cara terbaik untuk tetap memelihara dan menjaga persatuan, dalam kehidupan yang sudah semakin canggih saat ini dengan media sosial merajai hampir 90% aktifitas kehidupan masyarakat pada umumnya maka tugas kita dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan adalah saling menghargai dan menghormati kebebasan berbicara dan menyuarakan pendapat sesuai undang undang yang berlaku, dan jangan menyinggung tentang SARA, maka seyogiyanya persatuan dan kesatuan yang kita pelihara dan idam-idamkan agar tetap terjalin dengan utuh dan baik akan senantiasa terealisasi di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Penulis sering mendapatkan beberapa pertanyaan yang sebenarnya sangat mudah dan bervariatif tentang “Bagaimana cara terbaik untuk tetap menjaga Komitmen Persatuan?” berdasarkan jawaban yang juga variatif dari beberapa responden maka penulis dapat mengklasifikasikan jawabannya seperti di bawah ini; 1) Dengan memperbanyak kegiatan yang memerlukan sikap persatuan contohnya kerja kelompok; 2) Menghargai perbedaan yang ada di sekitar atau lingkungan; 3) Belajar yang giat untuk bagaimana cara menjaga persatuan; 4) Tidak memilih-milih saat berteman, berteman dengan semua orang adalah salah satu menjaga komitmen persatuan; 5) Menjaga sopan santun dimasyarakat dan menghargai norma yang berlaku.
Kenapa harus dijaga? Pertanyaan tersebut seakan dapat mengkahiri dan menyimpulkan tulisan kita tentang “pentingnya menjaga komitmen persatuan”, penulis menjawab, persatuan harus senantiasa dijaga bahkan harus dipelihara, kenapa? karena tanpa adanya persatuan, dunia bagaikan arena pertarungan. Saling memaki, membeda-bedakan, menyalahkan, menzolimi, menista satu sama yang lain, bahkan membunuh. Hal ini sangat mungkin terjadi dikarenakan tidak adanya rasa kepercayaan, simpati, empati bahkan sudah sirnanya rasa perikemanusiaan. Apa kita semua mau hidup di dunia seperti itu? Jauhkanlah!!! terutama di bumi persada nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu sebagai generasi muda penerus bangsa mulailah membentuk sikap dan semangat menjaga persatuan dengan mempererat tali silaturahmi, singkirkan perbedaan dengan saling memaafkan, saling menghargai dan menghormati kemajemukan yang ada, budayakan senyum, salam, sapa, sopan dan santun baik dalam kehidupan nyata maupun dalam kehidupan di alam maya (media sosial). Semoga dengan berperilaku demikian niscaya bumi persada nusantara yang tercinta ini senantiasa aman dan tenteram. Salam Kompak.
Penulis : Lisstra Penkostrad