Situs jejaring sosial atau yang lebih keren dengan sebutan media sosial, kini tak hanya dikenal sebagai lokasi untuk eksis di dunia maya. media sosial kini pun bisa digunakan untuk berbagai tujuan. Tak jarang, berkat media sosial kampanye sosial, bisnis, dan entertainment pun bisa dilaksanakan dengan sukses. Namun sayangnya, tak sedikit pula yang mendapatkan imbas buruk dari meningkatnya penggunaan media sosial ini.

Di jaman yang serba online seperti sekarang ini, media sosial menjadi kebutuhan penting bagi banyak orang. Tak jarang kita selalu terhubung dengan dunia luar melalui media sosial. Hubungan yang dibangun bisa dengan orang-orang yang sudah dikenal, kerabat, relasi bisnis, ataupun orang yang belum kita kenal secara nyata (hanya kita kenal lewat dunia maya).

Ada banyak media sosial yang sering digunakan, seperti yang populer, facebook, google+. twitter, instagram, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selama berinteraksi atau bersosialisasi dengan media sosial, tentunya kita harus memperhatikan etika dalam berinteraksi. Ini sangat penting agar aktivitas kita di media sosial tidak berdampak buruk dalam kehidupan kita, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menilik fenomena penggunaan media sosial di Indonesia, ada cukup banyak kasus yang memperlihatkan bagaimana etika yang kurang diperhatikan oleh para pengguna media sosial terutama di Indonesia. Contoh kasus yang terbaru adalah bagaimana seorang pimpinan salah satu Ormas di tanah air yang mendapatkan cibiran dan cemooh dari para netizen. Banjir cemoohan dan cibiran itu terjadi karena pimpinan salah satu Ormas tersebut kerap bebrapa kali menyampaikan hal yang dianggap sebagai ujaran kebencian di media sosial. Kasus seperti ini pun bukan pertama kalinya terjadi. Beberapa kasus serupa pernah pula menimpa pengguna media sosial lainnya. Pada Intinya, penulis ingin menekankan adalah pentingnya etika saat berinteraksi di media sosial.

Contoh lainnya adalah masalah BULLYING. Pada saat anda dibully seseorang karena memasang status tertentu, atau bahkan tanpa sadar anda telah membully orang lain adalah salah satu contoh imbas negatif dari media sosial. Terganggunya aktivitas lainnya yang lebih penting (misalnya pekerjaan) karena terlalu asyik bersosial media, juga contoh lain imbas negatif dari kegiatan bermedia sosial.

Nah, untuk menjaga agar imbas negatif dari aktivitas media sosial tidak terjadi pada diri anda, tentunya anda harus memenuhi etika dalam penggunaan media sosial. Ini penting diperhatikan oleh anda secara pribadi, karena bermedia sosial seperti juga berbicara, kicauan komentar atau status bisa ditanggapi bermacam-macam oleh khalayak. Jangan sampai aktivitas anda dalam bermedia sosial membawa kerugian, di mana seharusnya kita memperoleh manfaat dari kegiatan ini, minimal sebagai hiburan dan sumber informasi aktual.

Ada beberapa tips yang dapat penulis berikan sehingga bisa dijadikan acuan dalam menggunakan media sosial :

  1. Berkomentarlah yang Relevan dengan Artikel/Postingan.

Ini juga sering kali terjadi, banyak orang berkomentar tapi menyimpang dari isi artikel itu sendiri, yang lebih parah lagi malah beriklan di komentar. Setidaknya berusahalah untuk berkomentar dengan baik sesuai artikel, apalagi dengan membahas isi artikel mungkin malah akan menambah pengetahuan kita karena dapat berinteraksi secara langsung.

  1. Jangan Bertengkar di Media Sosial.

Bertengkar di media sosial, ini adalah hal yang paling konyol yang tidak bisa dibayangkan, tapi ini sering kali terjadi, karena membahas artikel akhirnya ada yang tersinggung dan bertengkar di media sosial, apalagi seperti kejadian yang sampai duel dan meregang nyawa, waduh..jangan lah… karena media sosial adalah wahana untuk mendapatkan informasi dan teman, bukannya malah musuh,

  1. Jangan Mengcopy Paste Artikel atau Gambar yang Mempunyai Hak Cipta (Berlisensi).

Hal ini sering terjadi di blog dan kita sering kali tidak menyadari atau menganggap remeh artikel atau file-file dan juga gambar tanpa mengecek terlebih dahulu itu mempunyai hak cipta atau tidak. Apalagi mengcopy artikel orang lain tanpa seijin yang punya dan mempostingnya pada situs kita, orang lain susah-susah membuat artikel, dengan enaknya kita mengcopynya, kita harus menghargai hasil karya orang lain.

  1. Mengucapkan Kata-kata Kasar, Provokatif, Porno, atau SARA,   

Siapapun teman anda tentu tidak akan suka jika anda berkata-kata kasar, porno, provokatif, atau bermuatan SARA. Ini akan memicu konflik di antara anda dengan pengguna sosial yang lain. Salah-salah, anda bisa kena tuntut (sekarang lagi rame lho tuntut-menuntut).

  1. Tidak Memperhatikan Kerahasiaan Informasi Pribadi yang Bersifat Penting.

Pada setiap platform media sosial, biasanya anda akan dimintakan beragam informasi yang sifatnya pribadi, bahkan tanpa kita sadari informasi itu sangat penting karena akan terkait dengan kehidupan anda. Oleh Karena itu Data-data yang anda simpan dan unggah ke platform media sosial harus dijaga kerahasiaannya, sehingga tidak semua orang dengan mudah mengetahui alamat, nomor telepon, nama ibu kandung, nama ayah, nama suami, anak, dsb, yang mungkin nanti dapat dijadikan sarana untuk meretas akun bank anda misalnya. Atau sebagai bahan untuk melakukan penipuan terhadap anda. Berabe kan? Karena itu berhati-hatilah. Banyak kejahatan terjadi setiap saat di internet (cyber crime) tentu anda tak mau jadi korbannya.

  1. Memposting atau membagikan status bersifat hoax,

Pernahkah kenalan anda memposting atau membagikan status berisi artikel yang sangat menarik, menggelitik. Beritanya atau isinya heboh atau mungkin akan sangat bermanfaat bagi sahabat-sahabat media sosial anda, atau sesuatu yang belum pernah anda dengar, dan saat membacanya membuat anda terkagum-kagum. Wait….. jangan segera dibagikan. Teliti dulu. Ada banyak informasi yang bersifat HOAX (bohong) yang disebarkan. Macam-macam tujuan seseorang membuat berita atau status hoax, salah satunya mungkin untuk sekedar membuat sensasi. Anda tidak menyadari bahwa dengan internet segala sesuatu ada di tangan anda, jadi telusuri dulu informasi itu benar atau tidak. Jangan sampai anda ikut-ikut membagi informasi tanpa tahu jelas fakta kebenarannya.

Itulah beberapa tips yang bisa penulis sampaikan ke semua user, semoga bisa menjadi acuan dalam berselancar di dunia maya, nah setelah membaca artikel di atas, apa anda sudah beretika dengan benar di media sosial?? Anda sendiri yang bisa menjawabnya. Salam kompak.

Penulis : Lisstra Penkostrad