(Penkostrad. Rabu, 1 Agustus 2018).  Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad, Brigjen TNI Haryanto, S.I.P., M.Tr (Han) memimpin upacara pembukaan Latihan Dasar Kepemimpinan dan Wawasan Kebangsaan bagi ribuan Mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) di Lapangan Penegak Sapta Marga Markas Divif 2 Kostrad, Singosari, Malang. Selasa (31/7/2018).

LDK dan Wawasan Kebangsaan ini bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh dan memiliki wawasan kebangsaan serta jiwa nasionalisme yang tinggi, terutama bagi generasi muda yang merupakan penerus bangsa.

Upacara pembukaan yang turut dihadiri oleh Wakil Direktur III Polinema, Dr.Eng. Anggit Murdani, S.T., M.Eng. ini diikuti oleh 1.210 mahasiswa baru (Maba) Polinema tahun ajaran 2018. Sejatinya, total peserta LDK dan Wawasan Kebangsaan ini mencapai 3.100 mahasiswa, namun dibagi menjadi 3 gelombang.

Anggit mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan banyak pihak dalam pembinaan mahasiswa baru untuk pemberian pembekalan, termasuk dengan Divif 2 Kostrad. Ia juga berharap dengan pemberian pembekalan kepada mahasiswa baru tersebut, selain bermanfaat dalam menempuh pendidikan dengan kedisiplinan yang telah tertanam, juga dimaksudkan untuk menangkal paham dan gerakan radikalisme, terorisme, serta penyalahgunaan Narkoba dan sejenisnya.

Sementara itu, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdivif 2 Kostrad, Panglima Divif 2 Kostrad Mayjen TNI Marga Taufiq mengatakan bahwa pelaksanaan LDK dan Wawasan Kebangsaan mahasiswa Polinema tahun 2018 ini menjadi suatu kehormatan serta kebanggaan bagi Divisi Infanteri 2 Kostrad, atas kepercayaan dan kesempatan yang telah diberikan.

“Kegiatan ini merupakan wahana untuk dapat mempererat silahturahmi dan kerjasama antara Divif 2 Kostrad dengan Polinema”, ucap Pangdiv dalam amanatnya.

Lebih lanjut, Pangdivif 2 Kosrad juga mengatakan bahwa kekayaan yang paling berharga dalam suatu organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM), karena SDM itu merupakan investasi yang sangat berharga untuk dijaga dan ditingkatkan untuk mampu menjadi SDM profesional yang mampu bertahan, berkembang dan bersaing sesuai dengan tuntutan jaman.

Menurutnya, dalam konteks pertahanan semesta, benteng terkuat dalam menjaga kedaulatan negara adalah warga negara Indonesia yang memiliki karakter kebangsaan yang kokoh. “Oleh karena itu, pembangunan karakter bangsa mutlak diperlukan untuk menyiapkan SDM serta menguatkan jati diri bangsa yang berkepribadian Pancasila dan UUD 1945”, pungkas Pangdivif 2 Kostrad.