(Penkostrad. Selasa, 21 Februari 2017). Tike Arieda Ningrum, SE. yang biasa dikenal dengan panggilan Tike merupakan wanita kelahiran Palembang tanggal 13 Juni 1989. Ayahnya asli Magelang dan ibunya asli Palembang dimana kedua orang tuanya tinggal di Palembang sampai sekarang.

Dimasa kecil, Tike menunjukkan bakatnya dalam olahraga Badminton sehingga keluarga memberi dukungan penuh pada bakat yang dimilikinya, ditambah lagi ayahnya juga merupakan seorang pelatih Badminton. Kemampuan dan bakat yang dimiliki Tike sudah dibina sejak duduk di bangku kelas 3 (tiga) Sekolah Dasar, pada saat kelas 5 (lima), Tike berhasil memperoleh Juara 1 Porseni Se-Sumatera Selatan. Dengan prestasi yang diraih, membuat Tike berlatih dan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.

Melalui latihan yang tekun, pada tahun 2008 Tike berhasil menjadi Juara I pada Kejurnas Badminton di Solo dan Juara 3 beregu Putri Pekan Olah Raga Nasional (PON) Samarinda. Dengan perolehan prestasi tersebut, Tike berhasil lolos dalam seleksi pelatihan Atlet Badminton di Cipayung, Jakarta Timur tahun 2009. Selain melaksanakan pelatihan dan  pembinaan atlet di Pelatnas, Tike bersama 38 orang rekan atlet Pelatnas yang lain juga dibina mental dan fisiknya di Akademi Militer Magelang, dibawah pimpinan Ketua Umum PB PBSI Jenderal Joko Santoso.

Pengalaman berlatih di Akademi Militer itulah yang akhirnya mengenalkan Tike pada seorang Prajurit. Letnan Satu Inf Rizal Fadly yang pada waktu itu masih berpangkat Sersan Mayor Satu Taruna berhasil membuat Tike tertarik untuk berkenalan. Dari perkenalan tersebut mereka memiliki komitmen, sehingga pada tahun 2015 Tike dan Rizal melangsungkan pernikahannya di Madiun, tepatnya di Yonif Para Raider 501 Kostrad. Dengan pernikahannya tersebut maka secara organisasi Tike telah masuk ke dalam anggota Persit Kartika Candra Kirana.

Status Tike dari seorang atlet Badminton kini telah berubah menjadi seorang istri prajurit, yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab di dalam organisasinya. Walaupun menjalani kehidupan sebagai isteri seorang prajurit dan telah dikaruniai seorang putra, hal ini bukan merupakan suatu penghalang bagi Tike untuk tetap melatih talentanya sebagai atlet Badminton. Bahkan dimanfaatkan untuk menyalurkan kemampuan yang dimilikinya kepada istri prajurit lainnya dan melatih anak-anak di sekitar asrama.