(Penkostrad. Senin, 15 April 2019). Warga Distrik Kwamki Narama merasakan keberadaan anggota TNI AD, Yonif 754 Kostrad membuat mereka merasa aman, nyaman dan terlindungi dari berbagai resiko ancaman konflik yang terjadi di wilayahnya.

Hal tersebut disampaikan Danyonif 754 Kostrad, Mayor Inf Dodi Nur Hidayat dalam rilis tertulisnya kepada Penerangan Kostrad. Senin (15/4).

Menurut Mayor Inf Dodi Nur Hidayat, meski menjalankan tugas sebagai Satgas Operasi Pengamanan Daerah Rawan (Ops Pam Rahwan), pola yang dijalankannya lebih kepada pendekatan persuasif kepada masyarakat.

“Kunci dalam suatu penugasan bukan hanya bagaimana kita berhasil menumpas lawan dan menimbulkan korban di pihak mereka, namun lebih kepada bagaimana kita mampu merebut hati mereka untuk segera sadar bahwa apa yang dilakukannya tersebut akan merugikan banyak pihak, terutama rakyat yang tidak berdosa,” ucapnya.

“Jika diluar negeri ada strategi winning the heart, maka sesungguhnya (strategi) ini telah dijalankan oleh kita puluhan tahun, yaitu pembinaan teritorial (Binter),” imbuhnya.

Strategi Binter yang dilakukan TNI dalam hal ini TNI AD, lanjut Mayor Inf Dodi Nur Hidayat, terbukti efektif dijalankan tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri.

“Kegiatannya sederhana, yaitu bagaimana kita bisa mengajak agar rakyat memahami bahwa apa yang kita lakukan semata-mata untuk kepentingan mereka dan negara,” ujarnya.

“Yaitu dengan melakukan anjangsana, komunikasi sosial dan bicara dari hati ke hati selayaknya seorang anak kepada orang tua atau kepada saudara sendiri,” imbuh Mayor Inf Dodi Nur Hidayat.

Dengan kegiatan anjangsana dan komunikasi sosial tersebut tidak hanya memperkuat dan mempererat jalinan silaturahmi, namun juga dapat mencari solusi terhadap kesulitan yang dialami oleh masyarakat, khususnya di Distrik Kwamki Narama.

“Pada dasarnya, sifat manusia ingin adanya penghargaan, pengakuan serta bantuan terhadap kesulitan yang dialaminya. Jika itu mereka dapatkan, niscaya hati, jiwa dan pikiran mereka pun akan tertambat kepada kita atau dalam hal ini terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat,” tegasnya.

“Seperti yang kita lakukan yaitu pembagian sembako bukanlah untuk membeli simpati rakyat namun lebih kepada wujud empati dan peduli terhadap kesulitan yang dihadapi rakyat, sehingga (masyarakat) di sini pun telah merasakan kehadiran kita dapat membuat mereka aman, nyaman dan terlindungi,” tambah Mayor Inf Dodi Nur Hidayat.

Untuk diketahui, pada beberapa bulan sebelumnya, masyarakat di Distrik Kwamki Narama sering terlibat konflik baik antar kelompok maupun dengan para pendatang.

“Semoga dengan berbagai upaya yang dilakukan ini, dapat memberikan dampak perubahan dan kesadaran bagi masyarakat untuk hidup rukun dan damai baik dengan kelompok masyarakat asli maupun dengan pendatang,” harap Mayor Inf Dodi Nur Hidayat.

Sementara itu, Lukas yang turut hadir dalam kegiatan anjangsana dan pembagian sembako yang juga dihadiri oleh anggota Kodim 1710 Mimika, menyatakan hal yang sama  apa yang dikatakan oleh Mayor Inf Dodi Nur Hidayat. yaitu dirinya dan masyarakat di distrik tersebut merasakan rasa aman dan terlindungi oleh tentara.

“Dengan kehadiran bapak tentara, kami merasa aman dan nyaman karena kami merasa terlindungi oleh bapak-bapak sekalian,” ujar Lukas.

“Termasuk  anak-anak  juga merasa gembira karena mereka bisa lebih dekat bersama tentara,” tambahnya.