(Penkostrad. Senin, 8 Oktober 2018).  Sebanyak 25 personel tim medis TNI telah berhasil memasuki wilayah Desa Lende, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (7/10). Mereka akan menangani warga yang luka ringan. Bagi yang mengalami luka berat akan dievakuasi menggunakan helikopter ke RS Terapung KRI dr Soeharso-990.

Seluruh personel itu berhasil memasuki wilayah Desa Lende dengan menggunakan Helikopter MI-17 milik TNI AD. Mereka yang terdiri dari dokter dan perawat dipimpin oleh Kepala Kesehatan Kostrad Kolonel Ckm dr. Ahmad Zumaro, M.Si.Med., Spb-KBD.

Kakes Kostrad mengatakan, kedatangan tim medis TNI ke Desa Lende untuk memberikan bantuan kesehatan kepada warga masyarakat di sana. Di mana mereka menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulteng beberapa waktu lalu.

“Tim Medis TNI gabungan dokter dan perawat dari Satuan Batalyon Kesehatan 1/1 Kostrad dan Batalyon Kesehatan Pasukan Marinir (Pasmar), nantinya akan mendata berapa banyak korban luka yang ada di desa ini,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, tim dokter dan perawat di sana akan menangani warga yang mengalami luka ringan. Sedangkan untuk warga yang mengalami luka berat ia sebut akan dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter TNI untuk selanjutnya dirawat di RS Terapung KRI dr. Soeharso-990.

“Selain memberikan bantuan medis, tim dokter dan perawat juga membawa bantuan berupa obat-obatan dan logistik bagi warga masyarakat Desa Lende,” kata Kolonel Ckm dr. Ahmad Zumaro, M.Si.Med., Spb-KBD.

Kolonel Ckm dr. Ahmad Zumaro menyampaikan, para personel tim medis TNI juga akan memetakan seberapa parah dan banyak warga masyarakat di sana yang menjadi korban bencana.

“Nantinya setelah dipetakan akan diketahui apa-apa saja yang dibutuhkan para warga masyarakat. Ini untuk  mempermudah pendistribusian obat-obatan dan logistik bagi para korban,” katanya.