(Penkostrad. Kamis, 29 Agustus 2019).  Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif Raider 509 Kostrad, berhasil membantu seorang ibu dari Desa Wonorejo, Pir 4, Kabupaten Keerom, Papua yang melahirkan di dalam ambulans. Rabu (28/8).

Peristiwa ini bermula sekitar pukul 16.30 WIT, ketika Ibu Eti mengalami kontraksi, kemudian dievakuasi menggunakan ambulans milik Puskesmas Desa. Dalam perjalanan dari Desa menuju rumah sakit terdekat yang jaraknya tidak memungkinkan, tiba-tiba ambulans berbelok masuk ke dalam Pos Kout Arso Tami milik Yonif Raider 509 Kostrad.

Untuk diketahui perjalanan dari Desa Wonorejo menuju rumah sakit Arso 2 menempuh waktu sekitar satu jam, dengan kondisi jalan yang tidak rata dan rusak.

Mengetahui hal tersebut, prajurit Yonif Raider 509 Kostrad, Praka Feby dan Prada Goffar yang kebetulan sedang melaksanakan penjagaan pos berinisiatif membawa Ibu Eti masuk kedalam pos guna mendapatkan pertolongan dari Dokter Satgas.

Setelah sampai di Pos Arso Tami, kondisi Ibu Eti semakin lemah. Dokter Satgas Yonif Raider 509 Kostrad, Letda Ckm Abraham Valent tanpa berpikir panjang segera melakukan tindakan dengan dibantu oleh Bidan Desa.

“Ini pengalaman yang tak akan terlupakan, putri kami melahirkan di dalam ambulans dan ditolong oleh bapak-bapak TNI,” tutur Rusminah ibu dari Eti.

Dirinya bersama anaknya berterimakasih atas bantuan anggota Satgas Yonif Raider 509 Kostrad sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar dan selamat.

“Alhamdulillah putra kami lahir dengan selamat dan sehat dan sebagai rasa syukur, kami akan memberikan nama Cakra sesuai permintaan dokter yang menolong kami,” tutur Eti usai persalinan.

Wakil Komandan Satuan Tugas (Wadansatgas) Yonif Raider 509 Kostrad, Kapten Inf Rhetorica Tiertha Amandica, S.I.P.,  menyampaikan, apa yang dilakukan Satgas, merupakan implementasi dari komitmen kami sejak awal penugasan, yakni melaksanakan tugas yang berorientasi pada kebermanfaatan diri bagi lingkungan dan masyarakat di perbatasan.

“Kami berharap anak tersebut menjadi anak yang taat kepada kedua orang tuanya dan berguna bagi agama, bangsa dan negara,” imbuh Wadansatgas.