(Penkostrad. Senin, 20 Agustus 2018). Kemeriahan menyambut peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia masih terasa hingga hari kedua. Hari ini serempak seluruh pos jajaran Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 323/BP Kostrad melaksanakan perlombaan di kampung-kampung binaannya. Pos-pos perbatasan Satgas 323 Kostrad tergelar mulai dari Distrik Elikobel Kabupaten Merauke hingga Distrik Sesnukt Kabupaten Bovendigoel.(18/8).

Kreativitas anggota Satgas 323 Kostrad untuk menghadirkan perlombaan yang menarik bagi masyarakat Papua ditunjukan dengan berbagai perlombaan yang unik dan mengundang perhatian. Salah satunya yaitu perlombaan menarik kendaraan truk dinas militer. Lomba ini dilakukan oleh masyarakat Kampung Asiki Distrik Jair bergabung dengan anggota Yonif Raider 323. Menurut Lettu Inf Muhammad Fikri, S. T. Han selaku koordinator lomba, “lomba tarik truk militer ini untuk memberikan inovasi baru dalam meramaikan suasana peringatan kemerdekaan Indonesia di Papua”.

Selain itu, di tempat berbeda secara sederhana di Kampung Miri Distrik Jair Pos KM 30 dibawah pimpinan Lettu Inf Edy Riwanto, S. T. Han melaksanakan lomba tangkap ekor bersama anak-anak perbatasan. Seperti dirilis oleh Media Center 323, “lomba ini dilakukan dengan penuh keceriaan oleh anak-anak tanpa mengenal lelah”.

Di wilayah Distrik Elikobel, Pos Komando Utama (Kout) Satgas 323 Kostrad menggelar perlombaan panjat pinang dan tarik tambang. Masyarakat Elikobel pun larut dalam kegembiraan merayakan kemerdekaan yang diaplikasikan dalam perlombaan tersebut. Wadansatgas Yonif Raider 323, Mayor Inf Sujarwo menuturkan, “Kami mengajak warga untuk bersatu dalam perbedaan, merayakan kegembiraan menyambut kemerdekaan ke-73 RI”. Ia juga menambahkan, “Makna dari perlombaan dalam setiap momen kemerdekaan adalah memaknai nilai-nilai perjuangan yang dilakukan para pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan pada masa lampau”.

Masa penugasan Satgas Yonif Raider 323 Kostrad yang tinggal menghitung pekan memang dimaksimalkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Mayor Sujarwo menambahkan, “Rasanya waktu 9 bulan tidak cukup untuk mengabdi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Papua”.