(Penkostrad. Selasa, 28 Agustus 2018). Gempa berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018 lalu di Lombok, NTB telah meluluh lantakkan sebagian besar wilayah di Lombok, khususnya wilayah Lombok Utara. Berangkat dari peristiwa tersebut, Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad berinisiatif untuk turut meringankan beban penderitaan korban gempa di Lombok dengan menggalang dana dan mengajak masyarakat Perbatasan Papua untuk ikut membantu meringankan duka para korban gempa Lombok.Jayapura (27/8/2018).

Berawal dari ide salah seorang personel Satgas yang ingin ikut membantu para korban gempa Lombok, yang kemudian idenya tersebut disampaikan kepada Dansatgas Yonif Para Raider 501 Kostrad, Letkol Inf. Eko Antoni Chandra. Setelah mendapatkan izin dari Dansatgas, aksi penggalangan dana pun segera dilaksanakan. Tekhnisnya dengan membuat sebuah kotak menyerupai kotak amal yang diberi tulisan “Peduli Gempa Lombok”.

Selanjutnya secara bergantian personel Satgas memberitahukan kepada setiap masyarakat Papua yang melintasi Pos Perbatasan yang berminat memberi bantuan untuk para korban gempa Lombok seikhlasnya. Setelah terkumpul dana tersebut disalurkan ke korban gempa Lombok melalui panitia peduli gempa Lombok yang ada di wilayah Jayapura.

Kini, sumbangan dari Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad dan masyarakat Papua telah sampai di Lombok. Dana tersebut langsung dibelanjakan untuk membeli bahan kebutuhan pokok. Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad menyadari bahwa sumbangan yang diberikan tidaklah banyak, namun diharapkan bisa membantu meringankan penderitaan saudara kita yang saat ini menjadi korban gempa di Lombok.

Dansatgas Yonif Para Raider 501 Kostrad, Letkol Inf. Eko Antoni Chandra sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh  jajarannya yang telah membuat  ide untuk membantu para korban gempa Lombok. Dansatgas mengatakan bahwa sedikit yang kita berikan, namun bisa memberi arti lebih baik daripada hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa apa. Dansatgas juga mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan ini semata mata hanya untuk membantu saudara kita yang saat ini tengah tertimpa musibah. “Jadikanlah setiap langkah dan perbuatan kita di daerah penugasan ini sebagai ibadah, biarlah Tuhan YME yang membalasnya”, ujar Dansatgas.