(Penkostrad. Rabu, 19 September  2018). Perlahan tapi pasti, kedekatan Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad dengan masyarakat perbatasan Papua melahirkan rasa kepercayaan dan persaudaraan yang tinggi. Sehingga membuat masyarakat menganggap Satgas 501 Kostrad adalah bagian dari keluarga mereka.

Kepercayaan ini dibuktikan ketika masyarakat dengan sukarela menyerahkan senjata api yang mereka miliki kepada pihak Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad. Seperti yang dilakukan oleh EP (30 tahun), seorang warga Kampung Nafri, Distrik Abepura, Kota Jayapura yang dengan sukarela menyerahkan senjata api rakitan jenis pistol kepada pihak Satgas, (18/9).

Berawal dari informasi yang diterima dari masyarakat Kampung Nafri, bahwa EP saat ini masih menyimpan 1 pucuk senjata api rakitan. Kemudian beberapa personel Pos Nafri melaksanakan anjangsana ke rumah EP.

Saat di kediamannya, EP mengaku bahwa senjata api rakitan tersebut ia simpan untuk berjaga jaga apabila terjadi perang antar suku. EP juga menuturkan bahwa sejak kehadiran Satgas 501 di Kampung Nafri, EP merasa banyak perubahan positif yang terjadi di Kampungnya. “Keamanan di Kampung Nafri lebih kondusif serta anak-anak muda yang suka mabuk mabukan sudah berkurang”, tutur EP.

Bukan hanya di Kampung Nafri saja, Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad Pos Muara Tami juga menerima 1 pucuk senjata api rakitan laras panjang dari EW (29 tahun) seorang warga Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Berawal dari kegiatan anjangsana yang dilakukan personel Pos Muara Tami ke kediaman EW. Kebetulan saat itu anak dan istri dari EW sedang menderita sakit. Karena sudah merasa seperti saudara sendiri, tanpa ragu EW langsung meminta bantuan personel Satgas untuk mengobati anak dan istrinya tersebut. Dengan segera personel Pos Muara Tami memanggil tim kesehatan Pos untuk segera datang ke kediaman EW dan mengobati anak dan istri EW.

Dari kejadian tersebut, komunikasi antara EW dengan pihak Pos semakin erat. Beberapa kali tim kesehatan Pos Muara Tami melaksanakan anjangsana ke kediaman EW untuk mengontrol perkembangan kesehatan anak dan istri EW hingga keduanya sembuh total.

Karena merasa berhutang budi kepada pihak Pos, EW memutuskan untuk berkunjung ke Pos Muara Tami dengan membawa 1 pucuk senjata api rakitan laras panjang. EW bermaksud untuk mengucapkan terima kasih kepada pihak Pos karena telah merawat dan menyembuhkan anak dan istrinya yang sedang sakit sekaligus menyerahkan senjata api miliknya kepada pihak Pos Muara Tami.

Saat menyerahkan senjata api rakitan kepada pihak Satgas, EW mengatakan bahwa senjata tersebut telah ia simpan cukup lama  dan sudah tidak pernah digunakan lagi. EW khawatir akan timbul masalah dibelakang hari apabila senjata tersebut terlalu lama ia simpan.

Dansatgas Yonif Para Raider 501 Kostrad memerintahkan seluruh jajarannya agar selalu melakukan pendekatan secara persuasif namun tetap tegas dan waspada serta menghindari tindakan kekerasan fisik. “Masyarakat Papua adalah saudara kita, maka perlakukanlah mereka layaknya saudara kita sendiri”, ujar Dansatgas.