(Penkostrad. Kamis, 28 Juni 2018). Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Para Raider 501 Kostrad hadir ditengah tengah masyarakat Papua selain untuk menjaga dan mengamankan Perbatasan RI-PNG, juga untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat Papua melalui bidang Peternakan. Seperti yang saat ini sedang dilakukan oleh Satgas 501 Kostrad Pos Bendungan Tami, Kampung Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Selain melaksanakan tugas pokoknya menjaga wilayah Perbatasan RI-PNG, Satgas 501 Kostrad juga melaksanakan kegiatan beternak ayam potong. Jayapura (26/6/2018).

Berawal dari saling bertukar ilmu dan pengalaman dengan para pemelihara ayam potong di wilayah Koya Timur, Distrik Muara Tami, Jayapura. Personel Pos Bendungan Tami mengkombinasikan antara pengalaman yang didapat dari tanah Jawa dengan ilmu yang didapat dari para peternak ayam di Tanah Papua.Berdasarkan informasi dari peternak ayam yang ada di Papua, mereka beternak awal 1500 ekor ayam potong  pada saat panen tinggal 1300 ekor karena yang 200 ekor telah mati.Dari informasi tersebut Satgas Pos Bendungan Tami  berbagi pengalaman bagaimana cara beternak ayam yang baik dan benar, Kemudian dilakukan uji coba awal dengan beternak ayam sebanyak 1500 ekor bibit ayam potong. Ternyata hasil yang didapat sangat luar biasa. Uji coba awal yang dilakukan, dari 1500 ekor ayam yang diternak, hanya 25 ekor saja yang mengalami kematian.

Kemudian dilakukan evaluasi terhadap penyebab matinya 25 ekor ayam tersebut. Setelah dievaluasi, dilakukan uji coba kedua dengan beternak 1500 ekor bibit ayam potong lagi. Hasilnya ternyata lebih baik dari uji coba yang pertama. Dari 1500 ekor ayam potong yang diternak,sampai saat ini sudah berusia 16 hari alhamdulillah hasilnya tidak ada yang mengalami kematian. Hingga saat ini memasuki bulan ke empat penugasan di wilayah Papua, Pos Bendungan Tami telah memiliki lebih dari 1500 ekor ayam potong dan juga sudah beberapa kali panen.

Dansatgas Yonif Para Raider 501 Kostrad mengatakan tujuan Satgas melaksanakan beternak ayam potong ini adalah membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan bahan makanan berupa ayam potong dengan harga yang lebih terjangkau, mengingat tingginya harga jual ayam potong di Papua. Selain itu sebagai sarana pengetahuan bagi masyarakat Papua bahwasanya beternak ayam ini sangat luar biasa hasilnya guna untuk meningkatkan perekonomian. Hanya kurun waktu 21 hari sampai 30 hari saja ayam sudah bisa di panen dengan harga 31.000 rupiah sampai 35.000 rupiah per ekor ayam potong.

Selain itu, Dansatgas juga telah memerintahkan jajarannya untuk menggelar kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat Papua tentang cara beternak ayam potong yang benar. Pendampingan tersebut tentunya berdasarkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh personel Satgas dalam beternak ayam potong. Diharapkan, setelah Yonif Para Raider 501 Kostrad selesai melaksanakan Tugas Operasi di Papua, masyarakat Papua sudah mempunyai bekal ilmu untuk beternak ayam. Sehingga dari beternak ayam tersebut bisa mendongkrak perekonomian rakyat.

Kegiatan ini juga bertujuan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan di wilayah Bendungan Tami. Sehingga dengan kegiatan ini diharapkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat di Bendungan Tami dapat meningkat dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.