(Penkostrad. Kamis, 8 Juni 2017). Acara adat bakar batu merupakan warisan budaya leluhur masyarakat gunung dan sudah turun temurun dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur pada Tuhan, demikian penyampaian dari mama Resa yang merupakan koordinator untuk pelaksanaan acara bakar batu ini.

Acara adat bakar batu ini dilaksanakan di Kampung Loching, Desa Mosso untuk meresmikan sebuah bangunan Gereja yang didirikan oleh masyarakat kampung tersebut, selanjutnya untuk pelaksanaan kegiatannya, masyarakat mengumpulkan batu-batu kira kira sebesar sekepalan tangan orang dewasa ditumpuk dalam satu tempat diatas tanah, kemudian batu itu di timbun kayu bakar lalu salah satu warga menyulutkan api pada kayu timbunan tadi.

Pada saat prosesi pembakaran batu itu berjalan, para mama mama bekerja cepat menyiapkan daging babi dan daging ayam serta kasbi yang di pisah menjadi dua tempat satu tempat khusus daging ayam dan kasbi disisi kanan tempat perapian dan satu tempat khusus daging babi dan kasbi di sisi kiri perapian pembakaran batu, sayur kangkung, daun pepaya dan daun pisang juga sudah disiapkan sebagai pelengkapnya nanti.

Setelah proses sekian lama batu itu terbakar dengan bara api yang besar dan di putuskan batu sudah siap untuk dipindahkan, maka tibalah saatnya dengan bergotong royong bapak bapak mulai memindahkan batu yang panas tersebut untuk ditaruh di atas sayuran kangkung sebagai alasnya lalu daging – daging itu di susun diatas batu tadi setelah pengaturannya rata lalu ditumpangi sayuran kangkung lagi diatasnya lalu di tutup lagi dengan batu panas tadi demikian seterusnya. Setelah dirasa cukup paling atas sendiri ditutup dengan daun pisang agar rapat panasnya menyerap.

Begitu juga di sisi lain sebelah kanan dari tungku pembakaran batu tadi dipisahkan satu tempat yaitu daging ayam dan kasbi, proses memasaknya juga sama di timbun batu panas yang dialasi sayuran kangkung dan diberi tumpukan batu-batu panas hingga rata kemudian yang paling atas ditutup daun pisang.

Setelah menunggu beberapa jam maka daging babi, daging ayam dan kasbi tersebut sudah dirasa matang, para warga mulai mengangkat batu-batu tersebut kemudian memindahkan daging, kasbi yang sudah masak satu persatu ditaruh di satu tempat yang sudah disiapkan.

Kemudian makanan yang sudah siap saji tersebut di bagi dengan cara perkelompok yaitu terdiri dari beberapa keluarga mendapat bagian yang sama dan merata selanjutnya pelaksanaan makan bersama ditempat langsung di mulai.

Acara bakar batu terlaksana dengan lancar dan aman, turut hadir pada acara ini Pasiintel Satgas beserta Perwira Staf, Danki, Danpos Mosso serta beberapa anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Para Raider 432 Kostrad.