(Penkostrad. Kamis, 2 Mei 2019). Dalam rangka memperingati terbentuknya PAM (Persekutuan Anak Muda) Gereja di seluruh wilayah Kabupaten Keerom dan untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328 Kostrad melaksanakan Ibadah gabungan yang dihadiri oleh perwakilan Pemuda dan Pemudi Gereja Protestan seluruh Kabupaten Keerom, (22/04).

Dansatgas Pamtas Yonif PR 328 Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) mengatakan bahwa kegiatan Ibadah gabungan rutin dilaksanakan setelah berakhirnya Hari Raya Paskah, “Tujuan dari Ibadah gabungan ini untuk merayakan terbentuknya Persekutuan Anak Muda (PAM) dan mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar Gereja di Kabupaten Keerom,” Ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan oleh Personel Pos Yetti yang dipimpin oleh Lettu Kav Hendry J. Passalbessy dihadiri oleh perwakilan Pemuda dan Pemudi dari 4 Gereja Protestan.

“Perwakilan Gereja Betlehem Sanggaria Dari Kampung Arso 1, Gereja Kanaan Yamta dari Pir 2, Gereja Pison dari Wilayah Pir 4 dan Wilayah Pir 5 dari Gereja Sion. Semuanya berkumpul dan hadir untuk merayakan Ibadah gabungan dan terbentuk PAM,” ujar Dansatgas.

“PAM sendiri kedepan bertugas untuk menyamakan tujuan dan saling berkoordinasi antar wilayah Kab. Keerom apabila ada perayaan-perayaan hari besar keagamaan,” tambah Dansatgas.

Ibadah tersebut diisi dengan khutbah yang diberikan oleh Bapak Pendeta Yafet Rollo yang merupakan Pendeta Gereja Skouw dan sekaligus pengurus KPI (Komite Perkabaran Injil) Clasis Keerom. Di akhir khutbahnya Bapak Pendeta juga berpesan kepada Pemuda dan Pemudi untuk dapat terus melanjutkan kegiatan-kegiatan ini, “Kami berpesan kepada anak-anak kami, untuk dapat meningkatkan keimanan dan dapat menjaga persaudaraan dan kekeluargaan secara erat karena PAM merupakan campuran dari warga Pribumi dan pendatang,” Pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan Ibadah Gabungan ini Koordinator Clasis Kabupaten Keerom Bapak Yoahnes Wenda, Pengurus PAM dari Gereja Ujung Karang Bapak Alfon Sitinjak dan Bapak Karel Mendoen.