(Penkostrad. Rabu, 22 Januari 2020).  Sebagai upaya membentengi pelajar dari hal-hal yang negatif, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad bekerjasama dengan Yayasan Terang Bagi Sejahtera Bangsa Semarang mengadakan kegiatan penyuluhan dan edukasi tentang bahaya pergaulan bebas dan bijak bermedsosdi Distrik Sota dan Distrik Eligobel, Merauke. Selasa (21/1).

Usia remaja adalah masa yang produktif dalam siklus usia manusia. Masa remaja adalah masa yang ideal untuk sebanyak-banyak menyerap ilmu dan juga wawasan baru dijaman yang sudah sangat modern dan canggih saat ini.

Ketidakmampuan dalam mengawal masa remaja ini, akan melahirkan dampak yang buruk. Tidak hanya bagi remaja tersebut, tetapi juga berimbas pada sekolah serta lingkungan yang terkecil berupa keluarga, bahkan menjadi permasalahan nasional.

Kegiatan penyuluhan tersebut dilaksanakan di empat sekolah yang ada diperbatasan RI-PNG yakni SMK N 1 Sota, SMP N 11 Merauke, SMK N Eligobel dan SMP N 3 Muting, oleh 10 personel Satgas dipimpin Danki Satgas Lettu Inf Agus Wibowo, S.T.Han., dan 6 orang dari Yayasan Terang Bagi Sejahtera Bangsa dipimpin Ketua Ibu Yuni Tanutama.

Menurut Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., dalam dunia remaja saat ini kenakalan remaja sudah menjadi satu paket dengan kehidupan mereka. “Kami ingin berikan bekal kepada mereka dampak yang terjadi apabila mereka mengikuti arus pergaulan bebas dan tidak bijak bermedsos karena dapat merusak generasi muda,” ungkapnya.

“Dalam penyuluhan ini ditekankan kepada para pelajar agar menjadikan kehormatan sebagai dasar. Menghindari pergaulan bebas dan bijak dalam bermedsos. Sebagai bangsa yang menjunjung nilai nilai luhur ke timuran ini, remaja dituntut harus memiliki budi pekerti yang baik, cerdas, bijak dan memiliki wawasan yang luas,” pungkasnya.

Kepala Sekolah SMK N 1 Sota Bapak Yakob Kaize menyampaikan ucapan terima kasih kepada Satgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad dan Yayasan Terang Bangsa Semarang telah melaksanakan kegiatan positif dan bermanfaat bagi siswa-siswi yang ada di perbatasan RI-PNG ini.

“Kami sangat berterimakasih dengan adanya kegiatan ini, selain akan menjadi pengetahuan bahaya pergaulan bebas, para siswa juga mendapat penjelasan bagaimana bersikap bijak dalam menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari, agar terbentengi dari hal-hal negatif,” ucapnya.