(Penkostrad. Jumat, 12 Oktober 2018).  Pencarian korban gempa tak henti-hentinya dilakukan oleh Satuan Tugas Gabungan Bantuan Kesehatan Penganggulangan Bencana Alam ( Satgasgab Bankes Gulbencal ) Satuan Yonkes 2 Kostrad temukan korban gempa yang terisolir. Kamis (11/10).

Sertu Bahtiar dan Kopda Wahyu Ridoko, pagi hari mempersiapkan tas perangkat perawat untuk dibawa patroli. Dengan berjalan kaki mereka berdua menapaki gang-gang kecil yang masih bisa dilewati.

Setelah mereka berjalan masuk ke dalam gang, tim patroli akhirnya menemukan korban gempa yang terisolir di dekat reruntuhan bangunan yang hancur berserakan terdengar suara tangisan anak kecil. Dengan cepat tim patroli mencari sumber tangisan itu, benar saja dibawah jalan aspal yang menggunung akibat gempa terdapat seorang ibu dan anak kecil.

Ibu Masriah langsung mendatangi dan meminta bantuan air atau makanan. Ia mengaku tidak mau meninggalkan sisa rumahnya yang telah hancur karena selain masih bisa dipakai istirahat, banyak sekali pencurian yang dilakukan oleh orang-orang yang memanfaatkan situasi. Masriah hanya mengharapkan ada petugas yang lewat di dekat rumahnya dan meminta bantuan logistik.

“Saya sengaja pak tentara, gak mau ke tenda pengungsian, rumah saya masih bisa dihuni dan saya takut barang-barang saya dicuri sama maling”, terang Masriah.

Tim Patroli akhirnya memberikan air minum, obat penurun panas dan beberapa bungkus oralit karena dikhawatirkan jika sang anak sewaktu-waktu mengalami demam dan dehidrasi.

Bahtiar dan Wahyu juga menghimbau agar ibu tersebut segera mengungsi agar bisa mendapatkan bantuan sehingga tidak mengkonsumsi air sumur yang ada, karena dikhawatirkan air sumur tersebut telah terkontaminasi dengan bakteri, yang disebabkan oleh jenazah korban gempa yang berada disekitar bangunan dan belum ditemukan.