(Penkostrad. Selasa, 7 Februari 2017). Menjelang akhir penugasan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Para Raider 330 Kostrad kembali berhasil mendapatkan 1 pucuk senjata laras panjang.

Selama penugasan yang kurang lebih sudah berjalan selama 9 bulan ini, Satgas Yonif Para Raider 330 Kostrad sudah berhasil memperoleh 4 pucuk senjata api, terdiri dari 2 pucuk laras panjang dan 2 pucuk laras pendek. Keberhasilan ini tidak lepas dari kegiatan teritorial yang terus menerus dilaksanakan oleh Satgas kepada masyarakat di wilayah penugasan sehingga membuat warga percaya dan menyerahkan senjata kepada Satgas.

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan tugas dapat dilihat dari perolehan senjata yang didapat oleh Satgas. Di sisi lain hal yang lebih penting adalah tidak adanya pelanggaran dalam pelaksanaan tugas dan terlebih lagi bagi satuan yang bertugas menjaga perbatasan di daerah Papua adalah minimnya angka prajurit yang terkena penyakit malaria. Papua merupakan daerah  endemik malaria yang seringkali mengakibatkan kerugian personil hingga meninggal dunia.

Hal ini selalu disampaikan oleh pimpinan dalam setiap pembekalan kepada Satgas yang akan berangkat operasi Pamtas ke Papua, seperti yang disampaikan Pangkostrad saat pelepasan di Kolinlamil Tanjung Priok dan saat kunjungan ke Korem 174 beberapa waktu lalu.

Perolehan senjata ini bermula saat Pos Bupul XIII Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Para Raider 330 Kostrad kedatangan tamu dari warga masyarakat  A.n Ngadiman seorang petani pada tanggal 4 Februari 2017  bertempat di Kampung Kirely, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke – Papua. Maksud kedatangan Sdr. Ngadiman ke Pos Bupul XIII, hanya ingin menyerahkan barang berupa senjata api rakitan.

Anggota Pos Bupul XIII yang menerima penyerahan senjata  tersebut A.n Kopda Cahyo Widiarto (Wadanru – 2) dan Pratu Endra Adi Setiawan (Tabakpan – 4) selanjutnya melaporkan kepada Danpos Serka Rahmat Junaedi.

Atas perolehan senjata rakitan tersebut kemudian Danpos melaporkan kepada komandan   SSK I A.n Kapten Inf Agus Pristianto. Selanjutnya Agus memberikan informasi tersebut kepada Pasi Intel Satgas Lettu Inf Bagus Prabowo Widjonarko dan Komandan Satgas Mayor Inf Kamil Bahren Pasha. Kemudian senjata rakitan itu dibawa ke Kotis untuk diamankan sebagai barang bukti.