Jakarta. Mengakhiri tugasnya sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Sektor Selatan Kabupaten Merauke, Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad menerima penyerahan secara sukarela dua pucuk senjata api rakitan dari warga masyarakat di perbatasan. Papua, Sabtu (20/6).

Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya, S.Sos., M.Han., mengungkapkan, bertugas selama ±11 bulan di perbatasan RI-PNG, anggotanya banyak melakukan upaya edukasi dan program kegiatan pembinaan teritorial sebagai sarana untuk membangun kebersamaan, kedekatan, serta memberi maanfaat bagi masyarakat Papua.

Lanjutnya, beberapa waktu yang lalu menjelang purna tugas sebagai Satgas Pamtas RI-PNG Sektor Selatan Kab.Merauke. Rasa aman dan nyaman yang dirasakan masyarakat akhirnya berbuah penyerahan dua pucuk senjata rakitan kal. 5.56 mm sebagai wujud kepercayaan kepada Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad.

“Tepatnya, satu bulan lalu, yakni Pos Rawa Biru yang dipimpin Letda Inf Raden Adityas telah menerima penyerahan senjata api rakitan kal 5.56 mm secara rukarela dari masyarakat berinisial MHM (59) warga Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Senin (22/5/2020) malam,” pungkasnya.

Sambungnya, penyerahan senjata rakitan tersebut didasari rasa simpati MHM (59) selama bersama-sama anggota Pos Rawa Biru, yang dinilainya telah banyak membantu masyarakat melalui kegiatan teritorial seperti halnya memberikan pengobatan keliling dan menjadi guru bantu di SD Inpres Rawa Biru.

“Senjata yang diserahkan, merupakan titipan rekannya pada saat berburu di Kankina Rawa Biru sekitar 6 tahun yang lalu, rasa simpati serta untuk keamanan bersama senjata itu dipercayakan kepada Satgas,” ucapnya.

“Penyerahan sejata tersebut, atas dasar rasa simpati dari kebaikan personel Pos Kondo yang telah banyak membantu dirinya dan juga masyarakat selama bertugas ±11 bulan di Kampung Kondo,” ujar Dansatgas.

Dari keterangan yang disampaikannya, bahwa senjata api rakitan diberikan oleh ayah angkat MG yang merupakan warga Papua Nugini pada saat dirinya akan pulang ke Indonesia setelah berhenti dari bekerja menjadi buruh kapal di PNG, 2017 lalu.

“Kini kedua senjata api rakitan amanah dan kepercayaan dari masyarakat perbatasan yang diserahkan menjelang akhir tugas beberapa waktu lalu, telah diserahkan kepada Kolakops Korem 174/ATW,” tutupnya.

Pendekatan Binter (Pembinan Teritorial) yang dilaksanakan selama bertugas telah mampu memberikan dampak signifikan, tidak hanya menjaga situasi aman kondusif di wilayah perbatasan RI-PNG, juga menumbuhkan kepercayaan, kedekatan dan menguatkan kemanunggalan TNI – rakyat. (Penkostrad).