(Penkostrad. Rabu, 13 Desember 2017). Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 12 Kostrad merupakan salah satu kekuatan bantuan tempur (Banpur) Divisi Infanteri 2 Kostrad, yang memiliki Alutsista terbaru Meriam 155 MM/GS Caesar, produksi PT Nexter sebuah perusahaan manufaktur senjata militer dari negara Perancis.

Baru-baru ini Yonarmed 12 Kostrad menggelar uji coba munisi meriam 155 MM/GS Caesar di daerah latihan Desa Tegalrejo, Tempur Sari, Lumajang, Jawa Timur. Pada uji coba tersebut, ditinjau secara langsung oleh Pabandya Bindok Sopsad, Letkol Inf Erlan, Sabtu (9/12).

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyiapan Komando Latihan, peninjauan sasaran, pencarian data tembak, penyiapan Alkom, koordinasi keamanan wilayah sasaran dan penyiapan akhir kesiapan meriam, yang diakhiri dengan pelaksanaan penembakan.

Pada uji fungsi meriam 155 MM/GS Caesar kali ini, sebanyak 4 butir musisi berhasil ditembakkan dengan sasaran sejauh 36 Km.

Danyonarmed 12 Kostrad, Letkol Arm Wahyu Jatmiko S.Sos, MM menyampaikan bahwa Meriam 155 MM/GS Caesar merupakan salah satu Alutsista baru andalan TNI AD khususnya Artileri Medan, sehingga kegiatan uji fungsi munisi ini dilakukan untuk menguji kelayakan munisi meriam, sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pimpinan, dalam penyediaan pengadaan munisi bagi satuan ini.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan prajurit Yonarmed 12 Kostrad semakin mahir dan profesional dalam mengoperasionalkan meriam baru ini”, jelasnya.

Wahyu Jatmiko mengungkapkan bahwa munisi yang ditembakkan memang tidak banyak karena pada dasarnya hanya melaksanakan uji kelayakan. Sehingga dengan banyak atau sedikitnya munisi yang ditembakkan, tuntutannya tetap pada kemampuan dan profesionalisme prajurit.

Sebelum pelaksanaan kegiatan uji munisi, dilaksanakan latihan pendahuluan di home base sebagai upaya satuan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar dalam pelaksanaan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala sesuai rencana dan prosedur dengan hasil yang optimal.

“Dalam setiap kegiatan prajurit harus selalu siap, apalagi uji fungsi munisi meriam ini yang digunakan adalah munisi tajam jadi konsentrasi, penguasaan materi dan kemampuan operasional meriam ini harus dikuasai betul oleh prajurit, kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal”, tegas Wahyu.