(Penkostrad. Kamis, 15 November 2018).  Bertempat di lapangan Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan Yonarmed 12 Kostrad ikuti  upacara penutupan TNI  Manunggal Membangun Desa ke – 103 TA 2018 wilayah Pacitan dengan Inspektur Upacara (Irup) Danlanud Iswahyudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra, SE, M.M.  Selasa (14/11).

Pada kesempatan tersebut, Irup Marsma TNI Widyargo Ikoputra, SE, M.M.  membacakan amanat KASAD Jenderal TNI Mulyono yang intinya selama hampir 1 bulan sejak kegiatan TMMD ini dibuka baik TNI, Polri, Pemda serta segenap komponen masyarakat telah bekerja keras guna mencapai sasaran pembangunan baik fisik maupun non fisik yang mencakup 50 Desa sasaran di 50 Kabupaten diseluruh Indonesia.

Pelaksanaan TMMD kali ini mengambil tema “TNI Manunggal Rakyat Dalam Mewujudkan Desa Yang Maju Sejahtera dan Demokratis”, dimana tema ini sejalan dengan visi pemerintah pusat melalui kebijakan  “ membangun Indonesia dari pinggiran “ yang artinya memberikan kesempatan untuk membantu daerah yang belum tersentuh pembangunan secara merata, sekaligus sebagai momentum untuk menggelorakan semangat gotong royong serta memantapkan apa yang disebut imunitas bangsa.

Selaku KASAD dan penanggung jawab operasional TMMD ke 103  tahun 2018 mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelenggaraan TMMD ini hingga dapat berjalan dengan sukses, aman dan lancar.

Dengan berakhirnya TMMD ke 103 ini saya berpesan kepada semua yang hadir, khususnya kepada anggota Satgas TMMD dan segenap masyarakat untuk selalu mempertahankan kebersamaan dan kemanunggalan TNI dan rakyat, tingkatkan semangat untuk bekerja dan membangun bersama sebagai realisasi semangat gotong royong yang merupakan warisan asli bangsa. Peliharalah hasil dari program TMMD ini dengan sebaik-baiknya untuk untuk kemaslahatan seluruh warga masyarakat, tegas beliau diakhir amanat.

Disela-sela kegiatan Danyonarmed 12 Kostrad Mayor Arm Ronald F Siwabessy menyampaikan, TMMD bukan semata-mata membangun sarana fisik bagi masyarakat desa, melainkan juga menumbuhkan semangat percaya diri masyarakat agar mampu mengelola potensi yang dimiliki serta kesiapsiagaan menghadapi setiap ancaman dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi serta sebagai salah satu bentuk pengabdian yang luhur dari TNI dalam melestarikan nilai sejarah, terutama nilai Kemanunggalan TNI-Rakyat.