Jakarta. Guna memelihara kemampuan personel Peleton Perbekalan Udara, Yon Bekang 2 Kostrad melaksanakan Latihan Muat Gantung Helikopter di Desa Ngijo Karangploso Malang. Jumat (9/10/2020)

Latihan yang digelar mulai senin bertempat di Gudang Payung Yon Bekang 2 Kostrad Jabung dan berakhir di Desa Ngijo Karangploso Malang pada hari Jumat ini berlangsung selama lima hari dengan menggantung Bekal/Materil Berupa 1 koli Munisi, 1 koli Bekal I (Ransum TNI), 2 koli BBM, 1 Koli Veldbed, dan juga dilaksanakan 2 Ran Air Droping 2 Koli Bekal I (Ransum TNI) menggunakan payung udara orang disposal.

Pada umumnya latihan Mutunghel ini bertujuan untuk mendukung Logistik dan Alutsista pasukan tempur (sesuai daya angkut Heli), juga digunakan untuk droping obat-obatan di daerah bencana alam yang tidak bisa dilalui oleh jalur darat. Latihan ini juga disiapkan untuk menunjang Peleton Bekud pada pelaksanaan latihan Antar Kecabangan yang akan digelar di penghujung tahun ini.

Dalam latihan Mutunghel (Muatan Gantung Helikopter) ini Helikopter yang digunakan adalah jenis bell-412 dari Skadron-11/serbu Puspenerbad Semarang dengan Penerbang I Kapten Cpn Lutfi, Penerbang II  Letda Cpn Alfi dan dibantu oleh 3 Orang crew yaitu Serma Sonar Gultom sebagai TI, Serda Purwanto sebagai Mekanik dan Sertu Dimas sebagai Avionik.

Komandan Batalyon Bekang 2 kostrad Letkol Cba Firmanuddin Lilawangsa, S.I.P. yang hadir dilokasi pada saat muat gantung heli di Desa Ngijo menegaskan kepada para prajurit yang sedang melaksanakan latihan agar benar-benar memahami dan melaksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh “inilah LKT kita dan kita harus benar-benar menguasai kecabangan kita,” ucap Beliau kepada para personel yang sedang melaksanakan latihan.

Danyon Bekang 2 Kostrad  Letkol Cba Firmanuddin Lilawangsa, S.I.P. juga menegaskan kepada parjurit-prajurit yang baru, baik itu Bintara,Tamtama dan Perwira agar benar-benar memahami dan mau bertanya kepada pelatih dan senior yang sudah mahir dan faham materi ini sehingga kesalahan baik dalam pengepakan maupun pelaksanaan dilapangan bisa diminimalisir.

“Yang utama adalah “tetap mengutamakan faktor keamanan selama latihan karena percuma kita latihan bagus jika mengabaikan faktor keamanan,” ujar Beliau bersemangat. (Penkostrad).