(Penkostrad. Rabu, 12 Juni 2019).   Selain menjelaskan bahwa Mini Zoo (Kebun Binatang Mini) di areal Tirta Gupti terlihat kotor karena sampah dari pengunjung di waktu lebaran, pihak pengelola dari Divif-1/Kostrad mengucapkan terima kasih atas masukan pengelolaan yang disampaikan melalui Media Sosial (Medsos).

Hal tersebut disampaikan Kapen Kostrad Kolonel Inf Adhi Giri Ibrahim dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (11/6/2016).

Dikatakan Kapen Kostrad, membenarkan lokasi Mini Zoo yang diviralkan di Medsos @twitter dan beberapa media online adalah benar bertempat di area kolam renang Kostrad Cilodong Jawa Barat.

“Perlu di sampaikan bahwa kondisi tersebut tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Memang saat itu terlihat tidak terawatt, karena bertepatan dengan liburan banyak masyarakat yang berkunjung ke sini,”ungkap Adhi Giri.

“Namun demikian, mewakili pengelola (Divif 1/Kostrad) kita ucapkan terima kasih atas masukan yang disampaikan masyarakat melalui Medsos (Twitter). Kita yakin itu semua didasarkan pada itikad baik untuk sama-sama menjaga kelestarian alam dan binatang, sebagaimana kita lakukan di sini,” tambahnya.

Untuk diketahui, Senin 10 Juni 2019 pukul 19:21 WIB, akun twitter an. gaskeun (@halocilukba) menyebarkan konten yang di cc kan ke  @pemkotdepok @jaan_indonesia @dlhjabar @WWF_ID @Bbksda_Jabar yaitu  “Lokasi : Kolam Renang Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat. Keadaannya sudah sangat tidak layak, dan ini terbuka untuk umum. Apa ada tindakan yg bisa dilakukan? Guys, what should we do about this?”.”

“Foto tersebut diambil menurut akun gaskeun, diambil pada hari minggu (9 Juni 2019). Kita tentu sama-sama tahu, saat bersamaan  selain liburan, anggota yang bertugas kebersihan pun sebagian melaksanakan cuti, sehingga dengan banyaknya pengunjung, petugas yang ada cukup disibukkan untuk membersihkan sampah dari pengunjung hari itu,” tegas Adhi Giri.

Dikatakan Adhi, selain membuang sampah, terdapat beberapa pengunjung yang memberikan makanan kepada Satwa, padahal secara jelas pihaknya telah melarang para pengunjung untuk memberikan makanan apapun kepada satwa .

“Padahal telah diingatkan melalui papan larangan/peringatan, untuk tidak memberikan makanan apapun kepada Satwa  sekitar area kolam renang. Mungkin pengunjung, khususnya anak-anak merasakan seperti di Taman Safari yang bisa memberikan makanan,”ujarnya sambil tersenyum.

Ditegaskannya, pernyataan atau klarifikasi yang disampaikannya bukanlah pembelaan atau pembenaran atas situasi yang terjadi, melainkan untuk memberikan gambaran tentang situasi yang ada.

“Karena terkadang di dalam foto bahkan video yang viral di Medsos tidak bisa memberikan informasi yang cukup. Namun bagaimanapun, kita tetap memberikan apresiasi atas kepedulian dari masyarakat yang disampaikan melalui Medsos,” terang Adhi.

“Setidaknya, dengan viral di Medsos ini, juga menyampaikan kepada publik bahwa kita (Kostrad) memiliki tekad dan komitmen untuk turut melestarikan Satwa yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia, yang saat ini mulai punah,”imbuhnya.

Adhi pun menjelaskan bahwa keberadaan Mini Zoo tersebut pada awalnya merupakan sarana edukasi bagi putra-putri TNI AD yang berlokasi di sekitar Cilodong agar kelak memiliki kepedulian terhadap kelesatrian alam dan Satwa.

“Di sekitar asrama banyak sekolah yang berada dibawah Yayasan Kartika, sehingga untuk mengenali apa itu binatang tertentu yang dipelajari disekolah, maka mereka tidak usah jauh-jauh ke Kebun Binatang Ragunan maupun Taman Safari, termasuk sebagai objek hiburan ketika hari libur,” jelas lulusan Akmil tahun 1997 itu.

“Ini juga sekaligus untuk mengantisipasi para prajurit Kostrad yang sewaktu-waktu digerakkan sebagai Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC). Sebagai PPRC, kita stand bye 1 x 24 Jam, sementara itu keluarga, khususnya anak-anak membutuhkan hiburan. Jadi itu nilai penting Mini Zoo bagi kita, di awalnya,” tandas Adhi Giri.

Terkait dengan kebersihan dan perawatan Mini Zoo termasuk perlindungan Satwa, Adhi menegaskan bahwa pihaknya telah sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku, dimana dalam kesehariannya, terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara kebersihannya.

“Sehingga pernyataan tentang keadaan di sini (tidak layak) adalah tidak benar. Tadi siang, saat di kunjungi rekan-rekan media, semuanya dalam kondisi yang bersih dan terpelihara,” tegasnya

“Akan tetapi jika ada yang memang masih kurang maka secara bertahap akan dilengkapi atau diperbaiki, yang tentunya akan kita koordinasikan dengan Balai Konservasi Keanekaragaman Hayati Jawa Barat,” tambah Adhi Giri.

Untuk kelangsungan pengelolaan pemeliharaan satwa di area Kolam Renang, pihak Kostrad menurut Adhi Giri, mereka juga telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Keanekaragaman Hayati Jawa Barat.

“Yaitu perihal kelanjutan, apakah tetap diperkenankan untuk dipelihara di lokasi sebagai sarana edukasi anak-anak atau harus diserahkan ke Kebun Binatang untuk pemeliharaan selanjutnya,”pungkasnya.