(Penkostrad. Sabtu, 23 September 2017). Untuk menanamkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap satuan baru mereka yaitu Kostrad, sebanyak 655 prajurit baru Cakra yang sedang mengikuti latihan standarisasi prajurit Kostrad gelombang IV TA 2017 dibagi menjadi empat gelombang  melaksanakan kunjungan ke  Museum Dharma Bhakti Kostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/9)

Di museum tersebut mereka mendapat penjelasan dari Wakabintal Kostrad, Letkol Caj Drs Mochamad Hery Safa. Mereka diajak berkeliling memasuki ruangan –ruangan dan melihat diorama-diaorama yang ada dimuseum.

Letkol Caj Drs Mochamad Hery Safa menjelaskan, bahwa Museum Dharma Bhakti Kostrad adalah bagian dari Markas Kostrad yang merupakan peninggalan Kantor Komisaris Belanda yang didirikan pada tahun 1870. Gedung tersebut mulai digunakan pada 6 Maret 1961, sejak terbentuknya Satuan Cadangan Umum TNI AD (Caduad) – cikal bakal Kostrad. Bangunan ini digunakan sebagai Kantor Panglima Kostrad (Pangkostrad) pertama yaitu Mayjen TNI Soeharto

“Gedung lama peninggalan Belanda inilah saksi bisu sejarah, kala itu Pangkostrad pertama Mayjen TNI Soeharto merancang operasi penyelamatan terhadap Pemimpin Besar Revolusi Presiden Soekarno dari usaha kudeta PKI, pencarian korban keganasan PKI, sekaligus penyusunan strategi penumpasan PKI dari bumi Indonesia dilaksanakan di gedung ini,” ujar Wakabintal

“Dengan berkunjung ke Museum Dharma Bhakti Kostrad, diharapkan prajurit muda yang memang belum mengetahui tentang Kostrad akan menjadi tahu, karena dengan mengunjungi Museum Dharma Bhakti Kostrad mereka dapat mengetahui sejarah panjang Kostrad dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa, serta menambah kecintaan dan kebanggaan menjadi prajurit Kostrad,” tutup Letkol Caj Drs Mochamad Hery Safa.