(Penkostrad. Sabtu, 24 Februari 2018). Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis Iingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan.

Fungsi dari penghijauan itu sendiri adalah : 1. Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tumbuhan yang mengandung klorofil menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran vital dalam proses pernafasan manusia dan hewan; 2. Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan tumbuhan hijau di lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang segar, nyaman dan sejuk; 3. Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam, karena mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan ekosistem; 4.Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi alam yang kurang baik seperti angin kencang, terik matahari yang menyengat, hujan, serta debu dan polusi; 5.Tumbuhan hijau merupakan sumber estetika atau keindaha; 6.Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor penjaga kesehatan;dan 7. Rekreasi dan pendidikan (edukatif).

Pemanasan global menjadi masalah yang telah terjadi di bumi. Bumi menjadi semakin panas karena penipisan gas ozon yang ada di atmosfer. Mengapa hal demikian dapat terjadi ? Teknologi telah mendominasi dunia. Pemanfaatan teknologi tidak hanya menawarkan kemudahan, namun juga menimbulkan efek berupa global warming.Global warming disebabkan oleh gas CFC, karbon dioksida(CO2) yang telah melampaui batas. Akibatnya, lapisan-lapisan atmosfer semakin menipis. Sedangkan satu-satunya solusi kita harapkan untuk menanggulangi ini adalah Hijaunya dunia oleh berbagai tanaman. Kita melihat se

ndiri, hijau dunia semakin terenggut oleh illegal logging, ragam tanaman dunia semakin lama semakin berkurang.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan Brigif Para Raider 3/1 Kostrad untuk menyelamatkan bumi dari global warming adalah melakukan program penghijauan baik di dalam ataupun di luar ksatrian .Meskipun kita mengetahui bahwa mengupayakan penghijauan seperti menegakkan benang basah.Karena sedikit sekali kesadaran manusia oleh pentingnya penghijauan. Namun, hal itu tidak boleh membuat diri berputus asa untuk terus menggalakkan program ini. Program ini harus terus berla

njut. Semangat memperoleh dunia bebas dari global warming harus terus tertanam pada diri prajurit Kariango.

Brigif Para Raider 3/Kostrad yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Maros, terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi.Terlihat dari posisi Geografisnya Brigif Para Raider 3/Kostrad memiliki iklimnya yang kering dengan suhu yang relative panas dan sangat gersang berkisar antara 30°-39°C pada siang hari,curah hujan per bulan di bawah 60 mm per bulan (atau)20 mm per dasarian) dahulu merupakan tempat yang tidak terlalu di gemari oleh para pemburu traveling apalagi di gunakan oleh kegiatan militer yang sangat berat pastinya akan sangat mempengaruhi moril dari prajurit.

Berpedoman terhadap permasalahan yang ada maka satjar Brigif Para Raider 3/1Kostrad ikut serta dalam mendukung pemerintahan setempat dalam mengatasi permasalahan Global Warming di Provinsi Sulawesi Selatan dengan cara membudidayakan tanaman Trembesi . Trembesi merupakan tumbuhan pohon besar, tinggi, dengan tajuk yang sangat melebar. Tumbuhan ini pernah populer sebagai tumbuhan peneduh. Namanya berasal dari air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Tingginya mencapai 25meter ,berbentuk melebar seperti payung (canopy), pohon yang masuk dalam sub famili Mimosaceae dan famili Fabaceae ini biasa ditanam sebagai tumbuhan pembawa keteduhan. Uniknya, daun pohon saman bisa mengerut di saat-saat tertentu, yaitu 1,5 jam sebelum matahari terbenam dan akan kembali mekar saat esok paginya setelah matahari terbit. Jika hujan datang, daun-daunnya kembali menguncup. Bentuk dahannya kecil kecil seperti dahan putri malu. Daun ini tumbuh melebar seperti pohon beringin, tetapi tidak simetris alias tidak seimbang. Bijinya mirip dengan biji kedelai, hanya warna cokelatnya lebih gelap.

Kegunaan Trembesi merupakan jenis pohon yang memiliki kemampuan menyerap karbondioksida dari udara yang sangat besar. Pohon ini mampu menyerap 28.488,39 kg CO2/pohon setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian Hartwell (1967-1971) di Venezuela, akar trembesi dapat digunakan sebagai obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker. Ekstrak daun trembesi dapat menghambat pertumbuhan mikrobakterium Tuberculosis (Perry, 1980) yang dapat menyebabkan sakit perut. Trembesi juga dapat digunakan sebagai obat flu, sakit kepala dan penyakit usus (Duke and Wain, 1981).

Budidaya Perkembangbiakan trembesi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pembibitan (metode yang biasanya digunakan), pemotongan dahan, ranting, batang dengan cara pencangkokan. Proses pembibitan untuk skala besar dapat menggunakan biji trembesi dengan cara : 1. Perkecambahan biji akan tumbuh dengan baik sekitar 36-50% tanpa perlakuan. Perkecambahan biji yang tidak diperlakuan akan tumbuh di tahun pertama penyimpanan biji (Seed Storage);dan 2. Pembibitan biji dapat dilakukan dengan memberi perlakuan tertentu pada biji trembesi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat, yaitu dengan memasukkan biji dalam air selama 1-2 menit dengan suhu 800C (1760F) dengan voluem air 5x lebih banyak dari volume biji, aduk biji kemudian keringkan. Rendam biji dalam air hangat dengan suhu 30-400 C (86-1040F )selama 24 jam. Metode ini akan membnatu perkecambahan biji 90-100%. (Craig and George, tanpa tahun). Skarifikasi biji (pengelupasan biji) akan tampak 3-5 hari setelah perlekuan dengan menyimpannya dalam tempat teduh dengan pemberian air yang konstan untuk membantu pertumbuhan biji. Biji sudah siap untuk ditanam setelah perkecambahan.

Tidak hanya melakukan penghijauan di Kariango prajurit Brigif Para Raider 3/1 Kostrad juga aktif mendukung program pemerintah di bidang penghijauan dengan menanam termbesi .Tidak tanggung-tanggung hanya dengan bermodalkan semangat juang yang tinggi Prajurit Kariango mampu menancapkan bibit-bibit trembesi di seluruh jalur lalulintas dan seluruh titik strategis yang ada di Kota Makassar dan sekitarnya diantaranya :

NO DAERAH/WILAYAH JUMLAH
1 2 3
1 Sepanjang Jl. Poros Kab Maros sampai dengan  Kab. Pangkep. 3000 Pohon
2 Sepanjang Jl. Poros Kab Pangkep sampai Kab. Barru. 5.200 Pohon
3 Sepanjang Jl. Poros Kab Barru sampai  Kota Pare-Pare(termasuk taman kota pare – pare) 2.615 Pohon
4 Kota Makassar Jl. Antang Raya (Kiri kanan jalan) 650 Pohon
5 Kota Makassar Jl. Abdullah Dg. Sirua (Kiri kanan jalan) 900 Pohon
6 Kota Makassar , Sepanjang Jl. Poros Ir. Soetami (samping kiri kanan jalan Tol Ir. Soetami) 1000 Pohon
7 Jalan menuju bendungan lekopancing, Mulai dari perempatan Carangki sampai Desa Baku 950 Pohon
8 Desa Seriti Kec. Lamasi Timur Kab. Luwu (Sul-Sel) 840 Pohon
9 Jalan Masuk PT. TONASA dan Kompleks Perumahan TONASA 800 Pohon
10 Jalan Masuk PT. BOSOWA dan Kompleks Perumahan BOSOWA 500 Pohon
11 Kompleks Perkantoran Bupati Maros 950 Pohon
12 Sepanjang jalan Patalassang menuju bundaran Samata 1000 Pohon
13 Mulai dari Bundaran Samata sampai Toddopuli (Sepanjang Jl. Haertasning) 1500 Pohon
14 Kota Makassar Jl. Poros Tanjung Bunga sampai Barombong Kab. Gowa 1000 Pohon
15 Desa. Paenre Lompoe Kec.Gantaran Kab.Bulukumba 300 Pohon
16 Kantor Bupati Muna Sulawesi Tenggara 1500 Pohon
17 Dsn. Sangkeang, Desa. Benteng Gajah, Kecamatan. Tanralili, Kabupaten Maros 620 Pohon
18 Dusun Patuaede,Desa Moncong loe,Kecamatan Bonto maranu, Kabupaten Gowa 1500 Pohon
19 Desa Tamalanrea,Kecamatan Biringkanaya,Makassar 927 Pohon
20 Kota Makassar Jln Perintis Kemerdekaan,Kecamatan Biringkanaya 624 Pohon
21 Kelurahan Manjjaling Watang,Kec. Maritengngae,Kabupaten Sidrap. 987 Pohon
22 Kelurahan Rangas,Kecamatan Simboro,Kabupaten Mamuju. 915 Pohon
23 Kelurahan Tulunglipu, Kecamatan Rante Pao, Kabupaten Toraja Utara. 875 Pohon
24 Jalan Poros Kariango, Batangase, Kabupaten Maros 987 Pohon
25 Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 2600 Pohon
26 Desa Masale, Kec. Tompobulu, Maros 3870 Pohon

Sudah saatnya mulai dari sekarang TNI Berperan aktif  mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif memelihara  lingkungan agar memperoleh tempat yang nyaman, bersih, indah dan sehat dalam menimba menjalani kehidupan karena manfaat penghijauan sangan penting bagi kehidupan manusia.